Judul Resensi Buku:
Ulama-Saudagar Melawan Musuh Kemanusiaan
(Resensi Buku: Entrepreneur Organik; Rahasia Sukses KH Fuad Affandi) -- HIDUP adalah proses dan proses terbaik adalah dengan cara mendudukkan proses sebagai pembelajaran. Belajar dari kenyataan adalah sesuatu yang penting. Tidak setiap orang punya waktu untuk melakukan studi lapangan langsung. Hadirnya buku ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi siapa saja yang menginginkan. “Entrepreneur Oganik” adalah sebuah studi tentang pelaku utama, KH Fuad Affandi, salah seorang tokoh penting dibalik pengembangan agrobisnis modern di Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabli, Kabupaten Bandung.
Buku berjudul “Entrepreneur Organik” adalah cermin bagaimana salah satu gerakan lokal itu tumbuh berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Meskipun buku ini menjadikan KH Fuad Affandi (yang lebih suka dipanggil Emang) sebagai tokoh sentral, namun pembaca akan mendapatkan eksplorasi gerakan lokal tersebut dibangun. Pertama, strategi pembangunan kesadaran kaum tani. Kedua, membangun kepercayaan pada organisasi dan koperasi agrobisnis yang para kaum tani di Desa Alamendah tersebut sebelumnya kurang memiliki kesadaran berorganisasi secara baik. Ketiga, membangun sebuah pandangan hidup pentingnya membuka kerja sama secara lintas ideologi, lintas mazhab, lintas etnik, dan lintas agama. Benar-benar bacaan yang bergizi yang bisa Anda simak di blog Best-seller Books ini.
KH Fuad adalah ulama-saudagar. Spiritnya berstandar pada tradisi Nabi Muhammad yang sangat menaruh perhatian pada masalah ekonomi. Artinya, KH Fuad memiliki visi Islam yang jauh karena menyadari bahwa siapa yang menguasai ekonomi akan kokoh. KH Fuad adalah saudagar, tetapi bukan seperti saudagar pada umumnya, karena beliau menetapkan orientasi ke arah kemaslahatan bersama. Pada intinya, spirit sang tokoh adalah melawan salah satu musuh Islam, juga musuh kemanusiaan, yaitu kemiskinan.
Di Indonesia, di setiap kawasan pertanian banyak organisasi dan koperasi yang memiliki visi misi yang jelas, namun tetap saja tak berjalan sesuai harapan. Dari sinilah (Pondok Pesantren Al-Ittifaq bersama KH Fuad Affandi) pembaca akan melihat bagaimana kepemimpinan dalam sebuah pergerakan sangat menentukan kemajuan kaum tani secara gotong-royong. Yang semestinya, kemajuan itu di dapat dari kepemimpinan politik atau digerakkan oleh intelektual organik yang biasanya muncul dari tokoh pergerakan sosial dan politik.
Sayangnya kenyataan itu tak terjadi, yang justru bergerak ialah seorang agamawan. Kepedulian sang tokoh (bersama pesantrennya) yang tinggi terhadap perbaikan nasib ekonomi rakyat membuat sosok KH Fuad Affandi lebih pas disebut sebagai “Entreprenuer Organik”; yaitu seorang wirausahawan yang memproses usaha ekonomi bersama masyarakat. Dari perjuangan ekonomi inilah kemudian Fuad membuktikan kebutuhan spiritual dalam bidang pendidikan sosial, agama, dan budaya berkembang pesat.
Sebagai penganut (atau mungkin pendiri) “Tarekat Sayuriah”, --ini untuk mengingatkan betapa kegiatan agrobisnis sang tokoh bersama masyarakat sekitarnya lebih penting dijadikan topik perbincangan dibanding dunia esoterisme (tasawauf). KH Fuad Affandi dengan Al-Ittifaq-nya memang sukses dengan budi daya dan bisnis sayur-mayurnya. Tak kurang dari 28 jenis sayuran dibudidayakan oleh masyarakat di sekitar Al-Ittifaq.
Membaca resensi karya Suro Prapanca, setelah itu melahap habis buku setebal 392 halaman karya Faiz Manshur ini, para pembaca bisa melihat pada diri KH Fuad Affandi bertemu dua pola kehidupan sekaligus. Kehidupan tradisional orang pesantren, yang tertuang dalam rutinitas mengaji dan mendidik serta kehidupan dunia bisnis modern. Ternyata, itu bukan sebuah kontradiksi, malahan di kedua kehidupan tersebut beliau tetap berperan sama. Apa itu petuah di pengajian, sewaktu konsultasi pribadi dengan kelompok masyarakat, ataupun ketika tugasnya berperan sebagai wirausahawan, esensinya tetap sama. Demikian pula pesannya, tetap sama, yakni bahwa manusia mempunyai potensi untuk memperbaik keadaan masyarakat sekitarnya dari mana pun posisi mereka berada.
Sang tokoh, KH Fuad Affandi, --yang lahir dari perpautan organis antara tahuid, fiqh, dan tasawuf secara tidak berkeputusan-- telah menumbuhkan keseimbangan pandangan antara dimensi duniawi dan ukhrawi dari kehidupan. Di tangan KH Fuad Affandi, agama yang biasanya dipraktikkan sebatas ibadah salat, mengaji, dan berdoa; menjadi lebih luas, yaitu agama yang bersifat sosial, menekankan etos kerja, serta agama sebagai etika pembebasan. Sang kiai bukan hanya tampil sebagai aktor penjaga nilai-nilai masyarakat, juga sekaligus sebagai agen perubahan sosial.
Membaca buku yang diterbitkan oleh Nuansa Cendekia ini, figur KH Fuad Affandi dengan Pondok Pesantren Al-Ittifaq adalah sebuah sosok yang penuh karakter. Pengaruh penuh karakter beliau adalah membangun kepribadian orang lain untuk mandiri secara ekonomi, berkarakter spiritual, serta berpijak pada kehidupan tanah air dan bangsanya, serta sekaligus menebar dan memberi manfaat kepada orang lain. Selamat membaca! Resensi buku ini juga dimuat di harian umum Inilah Koran.
Judul : Entrepreneur Organik: Rahasia Sukses KH Fuad Affandi
ISBN : 978-602-8395-95-3
Penulis : Faiz Manshur
Diterbitkan : Penerbit Nuansa Cendekia & Yayasan Pondok Pesantren Al-Ittifaq
Cetakan I : September 2009
Tebal : 392 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 19 x 24 cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar