Minggu, 23 Juni 2013

Resensi Buku - THE GREAT HUNT: SANG PENIUP SANGKAKALA

The Great Hunt, Kisah Fantasi yang Disangka Nyata 


The Great Hunt, novel karya penulis Amerika Robert Jordan, ini merupakan sambungan/sequel dari novel sebelumnya, Eye of the World, yang merupakan kesatuan dari cerita fantasi Wheel of Time. Dalam penerbitannya, The Great Hunt dibagi menjadi dua buku, yaitu The Hunt Begins (diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia berjudul Perburuan Sangkakala) dan buku kedua dengan judul Threads in the Pattern (Sang Peniup Sangkakala). Dalam penuturannya, Jordan menceritakan The Great Hunt dalam sebuah prolog dan 50 chapters.

Awal cerita fantasi The Great Hunt sendiri adalah perjalanan pemuda bernama Rand al’Thor, Mat Cauthon, dan Perrin Aybara yang bergabung dalam prajurit Shienaran, salah satu negara Tanah Perbatasan, yang harus mendapatkan kembali Sangkakala Valere. Di saat yang sama, Egwene al’Vere, Nynaeve al’Meare, dan Elayne Trakand harus ke Menara Putih, Istana Takhta Amyrlin, di Tar Valon untuk mempelajari jalan menjadi Aes Sedai.

Pada buku ketiga dari Wheel of Time, berjudul The Great Hunt: Sang Peniup Sangkakala, ini Penerbit Mizan mencetaknya dengan ketebalan 416 halaman, diceritakan bahwa menghilangnya Sangkakala Valere dari Benteng Fal Dara menyadarkan semua orang betapa Kegelapan menyusupkan mata-matanya hingga jauh ke kalangan mereka. Bahkan, ada kemungkinan Tar Valon pun disusupi Kawan Kegelapan.

Kejadian ini membuat Takhta Amyrlin dan Moraine memutuskan untuk meluncurkan Perburuan Sangkakala. Sangkakala Valere harus mereka dapatkan apa pun risikonya, karena takdir sang Naga terkait erat dengan seruan Sangkakala tersebut.

Moraine, Rand, Perrin, dan Mat memburu Padan Fain yang melarikan Sangkakala, ditemani oleh sepasukan prajurit Shienaran. Tetapi di tengah jalan, Rand terpisah dari mereka. Tanpa sadar kekuatan Saidar membawanya ke sebuh dunia lain, dimensi lain tempat salah seorang dari Kaum Terbuang menunggunya.

Sementara itu, Egwene dan Nynaeve dijebak oleh Ajah Hitam Kawan Kegelapan untuk menjadi bukan kaum Seanchan. Kaum dari sisi samudra yang memperbudak perempuan yang menggunakan Daya Tunggal.

Akankah pintalan Roda Takdir menyelamatkan mereka dari sang Kegelapan yang terus menebarkan jaringnya? Rand dihadapkan dalam pilihan yang sulit, menyelamatkan Egwene atau memburu Sangkakala Valere, sementara pintalan Takdir kian menyeretnya dalam pusaran pertempuran antara Kegelapan dan Cahaya.

Anda --pembaca yang beruntung bisa mendapatkan novel versi bahasa Indonesia ini-- tidak usah khawatir. Untuk memahami istilah-istilah dan tempat-tempat yang terdengar asing di telinga, akan sangat terbantu dalam menikmati cerita ini dengan adanya peta dan glosarium dalam dunia fantasi novel ini.

Judul : THE GREAT HUNT: SANG PENIUP SANGKAKALA
Diterjemahkan dari : The Great Hunt
ISBN : 978-979-433-759-2
Karya : Robert Jordan
Penerjemah : Femmy Syahrani dan Dina Begum
Diterbitkan : Penerbit Mizan, PT Mizan Pustaka
Cetakan I : Februari 2013
Tebal : 416 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 15,5 x 23,5 cm
Kategori : Novel

Bandung, 30 Mei 2013
Suro Prapanca

Dimuat juga pada INILAHKORAN, Minggu 2 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar