Minggu, 30 Desember 2012

Resensi Buku - GURU JUGA MANUSIA

Guru (Teladan), Sikap dan Kepribadian 

Nilai manusia, bukan bagaimana dia mati, melainkan bagaimana dia hidup. Bukan apa yang telah dia peroleh, melainkan apa yang telah dia berikan. Bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah dia perbuat dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya, (Ministry).” Anda, sidang pembaca, akan menemukan dan menangkap makna dari pernyataan tersebut dalam buku yang dipersembahkan oleh Penerbit Mitra Edukasi ini. Tidak hanya itu, artikel demi artikel dalam buku yang diberi judul Guru Juga Manusia oleh penulisnya, terangkum dengan bahasan-bahasan yang cerdas, diolah dalam bahasa yang lincah, berbunga-bunga, kadang jenaka, tapi syarat dengan makna.

Sebenarnya, telah menjadi kesadaran bersama, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak diragukan lagi bahwa guru menempati posisi yang sangat strategis dalam seluruh upaya pengembangan sumber daya manusia. Melalui buku ini, akan sedikit banyak diperoleh pencerahan tentang pendidikan, pelatihan, dan perjuangan guru yang tumbuh dan berkembang seirama dan dengan perjalanan bangsa. Tetapi di sisi lain, guru juga sebagai manusia biasa yang perlu untuk terus diingatkan, dibimbing, dan dibina agar tidak bias dari tujuan awal sebagai orang yang harus dapat digugu dan ditiru oleh masyarakat terutama oleh anak didiknya.

Buku ini merupakan buah karya penulis yang notabene benar-benar mengenal dan berkecimpung di dunia pendidikan. Namanya Wawan Arifien, seorang yang berprofesi sebagai guru ini, memulai kariernya dari tingkat terendah hingga meraih jabatan sebagai kepala dinas pendidikan. Dengan demikian, penulis tentu sangat memahami, melakoni, dan menghayati apa yang menjadi objek tulisannya. Buku dengan tebal 244 halaman ini, merupakan kumpulan artikel-artikel karya penulis yang pernah dimuat di media cetak ini. Kemudian dibukukan dengan tampilan menarik dan mementingkan keterbacaan bagi sidang pembaca.

Selanjutnya, penulis buku ini juga menekankan (halaman 129), sehebat apa pun program dan secanggih apa pun perencanaan pendidikan, tidak akan memberi dampak apa pun terhadap output pendidikan itu sendiri, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pendidikan tidak bisa lagi hanya bertumpu terhadap intelektual, karena sudah banyak terbukti kekuatan intelektual tidak mampu menyelesaikan semua permasalahan. Mengurus pendidikan berbeda dengan mengurus kantor atau administrasi belaka, karena di dalamnya ada harapan, cita-cita, dan keinginan. Jangan membentuk siswa harus seperti kita, tetapi bentuklah mereka sesuai dengan bakat dan potensi yang dimilikinya. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh para pemimpin yang memiliki karakter.

Itu baru satu artikel, buku yang memuat lebih dari 38 bahasan ini, sungguh mengilhami pembacanya, khususnya para guru, akan peran dan fungsi hakiki dalam pembelajaran serta dalam upaya membantu anak berkembang sesuai dengan potensi dirinya. Buku ini juga mengilhami kembali peran guru sebagai pembimbing sosial sesuai dengan tuntutan kompetensi sosial guru yang diamanatkan undang-undang. Pokoknya, guru harus memandang anak sebagai manusia sesuai fitrahnya. Guru tidak menjadi robot dari suatu sistem pembelajaran dan guru tidak menjadikan anak sebagai robot.

Layak menjadi renungan, selalu menjadi bahan khayalan, dan bersyukur bisa mewujudkannya dalam kenyataan. Walaupun, guru seperti halnya fitrah manusia, bukanlah orang yang sempurna. Namun demikian, pada hakikatnya setiap individu adalah guru. Guru/panutan/teladan bagi keluarganya, bagi anak-anaknya, bahkan kadang bagi dirinya sendiri. Jadi, walaupun menjadi pejabat tinggi, pengusaha sukses, politisi, bahkan kepala desa. Sikap dan kepribadian guru jangan sampai terkikis atau bahkan melupakan bahwa dirinya adalah seorang panutan.



Judul : GURU JUGA MANUSIA 
ISBN : 978-602-18481-4-2 
Penulis : Wawan Arifien 
Editor : Delik Iskandar 
Penerbit : Mitra Edukasi 
Cetakan : Desember 2012 
Tebal : 244 halaman 
Jenis Cover : Soft Cover 
Dimensi : 15,5 x 23 cm 
Kategori : Psikologi/Pendidikan 
Harga : Rp50.000 

Bandung, 28 Desember 2012 
Suro Prapanca
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 30 Desember 2012

Minggu, 23 Desember 2012

Resensi Buku - The Casual Vacancy

Politik adalah Keberpihakan pada Rakyat 

Siapa yang tak mengenal Harry Potter? Barangkali, Anda termasuk salah satu dari jutaan penduduk dunia penggemar Harry Potter? Berawal dari novel yang diterbitkan sejak 1997-2007, menurut rilis yang disampaikan pemegang hak ciptanya, Harry Potter telah terjual lebih dari 450 juta kopi di seluruh dunia di lebih dari 200 negara. Harry Potter juga telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa. Bahkan, Anda mungkin salah satu pengoleksi dan penggemar berat filmnya yang telah diadaptasi dalam 8 film blockbuster?

Anda pasti tahu penulis fenomenal dibalik kesuksesan mendunia, baik novel maupun film Harry Potter? Ya, itulah yang tergambar dari ingatan mengenai JK Rowling, seorang penulis yang melambung namanya di jagad kepenulisan bahkan menjadi mahabintang, sepertinya apa pun yang dituliskan akan dipandang sebagai mahakarya.


Pekan kemarin, 16 Desember 2012, di Gramedia Matraman, Jakarta, Mizan sebagai penerbit terpilih di Indonesia mengadakan acara launching karya terbaru penulis fenomenal tersebut. Novel tersebut berjudul The Casual Vacancy. Novel yang telah ditunggu-tunggu ini sudah terbit dalam versi bahasa Indonesia, dan bisa didapatkan di toko-toko buku kesayangan Anda sejak 6 Desember 2012 dengan tebal 596 halaman dan dibanderol dengan harga Rp159.000.

JK Rowling memilih Mizan sebagai penerbit The Casual Vacancy di Indonesia dan berpesan khusus, “…, buku terbaru saya akan jauh berbeda dari serial Harry Potter. Sehingga saya sangat senang bisa memercayakan penerbitan The Casual Vacancy edisi Indonesia kepada Mizan yang menawarkan konsep baru”.

Jarang seorang penulis bisa meninggalkan begitu saja genre yang telah membesarkan namanya. Namun, JK Rowling adalah sebuah pengecualian, karena orang selalu ingin membaca apa pun yang ditulisnya. Bukan sekadar berpindah genre, dia mengambil tantangan lebih jauh dengan menuliskan novel bertema sosial yang melibatkan banyak tokoh dan sudut pandang, kemudian meramunya ke dalam kisah penuh konflik yang menegangkan. Anda beruntung bisa ikut menikmati karya yang tiada duanya dari seorang penulis besar seperti JK Rowling.

The Casual Vacancy adalah kisah tentang kekacauan politik dan moral di Kota Pagford (Kota kecil yang damai khas Inggris). Kematian anggota Dewan Kota yang idealis, Barry Fairbrother, membuat Pagford seakan kehilangan sokoguru moralitasnya.

Di masa hidupnya, Barry mati-matian membela penduduk miskin di kawasan Fields untuk mendapatkan hak yang sama dengan penduduk Pagford. Sepeninggal Barry, Fields kehilangan pembela dan terancam terabaikan oleh para anggota Dewan Kota yang lain yang tak peduli.

Kematian Barry juga menjadi katalisator pecahnya kekacauan di kota itu. Masalah-masalah kota, si kaya melawan si miskin, remaja melawan orang tua, istri melawan suami, guru melawan murid, masalah tersebut berpusar tanpa kendali. Hingga kemudian, kota diguncangkan oleh kemunculan hantu Barry Fairbrother yang mengupas rahasia-rahasia anggota Dewan Kota di internet.

Sehingga, kursi kosong yang ditinggalkan Barry di jajaran Dewan Kota benar-benar menjadi pemicu perang terdahsyat yang pernah terjadi di kota kecil itu. Siapakah yang akan menang dalam pemilihan anggota Dewan yang dikotori oleh nafsu, penipuan, dan pengungkapan rahasia-rahasia tak terduga itu?

Judul : The Casual Vacancy: Perebutan Kursi Kosong
Diterjemahkan dari : The Casual Vacancy 
ISBN : 978-602-9225-68-6 
Karya : J.K. Rowling 
Penerjemah : Esti A. Budihabsari, Andityas Prabantoro, Rini Nurul Badariah 
Diterbitkan : Penerbit Qanita, PT Mizan Pustaka 
Cetakan I : November 2012 
Tebal : 596 halaman 
Jenis Cover : Hard Cover 
Dimensi : 15,5 x 23,5 cm 
Kategori : Novel 
Novel : Rp159.000 


Bandung, 20 Desember 2012 
Suro Prapanca
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 23 Desember 2012

INSPIRASI - Anomali Air, Berkah atau Bencana?

Selang air warna-warni itu saling tumpang tindih, seolah saling berebut untuk bisa menyeruput jatah air di bak penampungan yang disediakan di sudut sebuah kawasan industri. Selang-selang itu berlumut dan kotor --sepertinya sudah lama terpasang, tak berhenti berharap memperoleh kedermawanan dari pemilik kawasan industri itu untuk mau mengucurkan air bersih ke masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Saat itu, hujan mengguyur, mengiringi penulis dalam perjalanan berkunjung ke rumah saudara yang tinggal di kawasan industri di daerah Kabupaten Bandung Barat.

Kesulitan mendapatkan air bersih yang dirasakan sebagian masyarakat itu menyentuh keprihatinan penulis di samping mengingatkan kembali bahwa karunia Allah SWT berupa air kehidupan itu sungguh sangat besar dan selanjutnya harus disyukuri dengan berupaya memelihara karunia tersebut.

Juga mengingatkan penulis terhadap rilis yang disampaikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, Mohamad Hasan, saat membaca satu majalah terkemuka di Indonesia. Dia menerangkan bahwa Indonesia ternyata memiliki potensi sumber daya air yang sangat berlimpah dengan jumlah total 3.900 miliar m3 per tahun yang tersebar ke dalam 7.956 sungai dan 521 danau. Bahkan, Indonesia menduduki posisi ke-5 sebagai negara yang memiliki cadangan air terbesar di dunia. Namun, ketersediaan air di Indonesia yang berada di atas rata-rata dunia itu masih terkendala dengan sebarannya yang tidak merata.

Ketersediaan air itu dipengaruhi lagi oleh musim, letak geografis, kondisi geologis, dan sebaran curah hujan yang sangat bervariasi di seluruh daerah Nusantara ini. Selain kendala tersebut, masih ditambah lagi kendala pengelolaan sumber daya air yang sangat kompleks, di antaranya meluasnya daerah aliran sungai (DAS) yang semakin kritis, adanya ketimpangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air baik itu kuantitas maupun kualitasnya, meningkatnya jumlah penduduk, meningkatnya alih fungsi lahan, dan lain sebagainya.

Karena itu, air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup dan bagian terpenting dari kehidupan ekosistem ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa air adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi, apakah praktik dan perilaku kita sudah mengimplementasikan dan menggambarkan begitu pentingnya karunia tersebut?

Air Sebuah Bencana
Sekarang ini, di musim penghujan ini, kita dapat menyaksikan melalui layar televisi, membaca koran, atau bahkan sebagian masyarakat ada yang merasakan dahsyatnya bencana yang melanda dan menimpa daerah di pelosok Nusantara yang disebabkan oleh air. Dari mulai banjir bandang yang diakibatkan sungai yang tidak lagi bisa menampung volume air sehingga tanggul sungai jebol dan meluap ke wilayah di sekitarnya. Juga banjir di perkotaan dikarenakan drainase dan tata kelola kota yang buruk serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang tidak berkelanjutan. 

Masih terekam dalam ingatan, bencana besar yang dialami saudara kita di kawasan Situ Gintung, Cireundeu, Tangerang, Banten, yang menimbulkan banyak kerugian harta dan korban jiwa. Di Indonesia, bencana selalu terjadi sepanjang tahun dan berulang. Ini menunjukkan bahwa potensi bencana ke depan sangat besar.

Bahkan sepekan kemarin, bencana banjir bandang terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (15/12). Kemudian banjir bandang di Lemboto, Gorontalo, Sabtu (15/12). Meluapnya Sungai Kelayan di Kalimantan. Bencana tanah longsor di Sukabumi yang menimpa para petambang emas, serta longsor yang menimpa beberapa daerah di Nusantara. Bencana banjir juga melanda beberapa kota besar di Indonesia karena buruknya sistem drainase, seperti di daerah Ibu Kota Jakarta dan Surabaya.

Seperti kita ketahui bahwa kondisi tata guna lahan seperti yang ada di sekitar Situ Gintung, Solok Selatan, Lemboto, Sukabumi, Jakarta, Surabaya, dan yang lain di seluruh Indonesia ada banyak sekali. Banyak permukiman dan lahan-lahan yang padat penduduknya tinggal bersebelahan dengan waduk-waduk besar, di sekitar tebing, di daerah terjal, maupun di pinggir sungai. Potensi jebolnya tanggul, longsornya tebing, dan runtuhnya daerah dengan kemiringan curam sangatlah besar.

Penyebab bencana tersebut memang ada yang ditimbulkan oleh alam. Secara alami bencana selalu terjadi di muka bumi, misalnya, karena curah hujan yang sangat tinggi. Tapi, yang lebih memprihatinkan adalah bencana yang diakibatkan olah manusia yang mengeksploitasi alam ini secara berlebihan.

Oleh karena itu, mulai saat ini, saatnya bagi kita melakukan gerakan konservasi pada diri sendiri. Syukur-syukur bisa memperluas gerakan ini dengan melibatkan peran bersama masyarakat yang memang tidak terelakkan. Dengan menggunakan teknologi sederhana dan murah dengan berbasis kearifan lokal masyarakat. Seperti, pembuatan biopori di sekitar tempat tinggal, pembuatan sumur resapan di setiap rumah untuk membantu meningkatkan terserapnya air ke tanah. Kemudian, mengajak kita semua untuk menghemat air, menanam pohon, mengolah limbah rumah tangga, dan mengolah sampah organik yang ada. Jika itu semua bisa dilaksanakan, maka sumber daya air bisa terbarui atau berkelanjutan.

Jadi, kesadaran Anda bahwa air sebagai salah satu sumber kehidupan sekaligus juga mempunyai daya rusak yang besar, mengharuskan Anda menentukan konsekuensi. Tindakan apa yang ingin Anda tuai hasilnya, berkah atau bencana? (*)
Bandung, 20 Desember 2012 
Suro Prapanca

Senin, 17 Desember 2012

Resensi Buku - MAKELAR REZEKI

Makelar Rezeki = Hidup Juga tentang Kita

Apakah Anda termasuk salah satunya yang pernah mengajukan pertanyaan ini pada diri sendiri atau bahkan mengonsultasikannya ke orang lain? “Saya sudah banyak membaca buku motivasi, ikut berbagai training, menulis impian hidup, setiap tahun membuat resolusi, tetapi kenapa semangatnya masih mudah redup, bahkan hilang? Kenapa ya? Di mana salahnya? Apa yang harus saya lakukan?

Setelah membaca buku MAKELAR REZEKI: Rahasia Penyalur Energi Sukses dan Mulia ini barangkali Anda akan mendapatkan jawabannya. Dari banyak penyebab yang mengakibatkan semua itu terjadi, yang paling utama adalah karena orang itu atau mungkin Anda dalam hidupnya fokus hanya pada diri sendiri. Mimpi-mimpi yang dibuat hanya untuk kepuasan pribadi dan lebih kepada pencapaian materi. Anda hanya berfokus kepada “aku”. Apakah salah? Tidak, tapi kurang lengkap. Mengapa?

Buku yang ditulis seorang Inspirator SuksesMulia, Jamil Azzaini, inilah bacaan yang akan membuka pandangan hidup Anda. Buku setebal 192 halaman yang diterbitkan oleh salah satu penerbit ternama di Indonesia ini, lembar demi lembarnya penuh “hasutan” untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Juga dimuati energi besar untuk mengamalkan sunahnya (Rasulullah Saw) bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.

Penulis buku ini seakan mengingatkan kembali kepada kita bahwa hidup ini bukan hanya tentang aku, hidup juga tentang orang-orang yang kita cintai. Hidup juga tentang agama yang kita anut. Hidup juga tentang orang-orang di sekitar kita. Hidup juga tentang bangsa dan negara tempat kita hidup. Hidup juga tentang bumi yang kita pijak. Hidup bukan hanya tentang “aku”, tetapi juga tentang “kita”.

Bacalah pelan-pelan seperti orang yang ngemil --“sedikit demi sedikit”, lembar berganti lembar, dari pengantar sampai dengan halaman terakhir, tanpa terlewat sedikit pun. Anda akan menemukan, buku ini ibarat intisari magnet rezeki. Anda akan merasakan mendapatkan jalan terang dari ketersesatan dalam kekalutan pencarian rezeki.

Setelah membaca ini, Anda seolah digiring dan diajak sepenuh hati untuk menjadi “Makelar Rezeki”. Makelar Rezeki itu ibarat magnet yang mampu menarik hal-hal positif di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan, ia memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat. Makelar Rezeki itu ibarat sakelar yang bisa menyalakan lampu, menghidupkan sesuatu yang sudah mati sehingga mampu menerangi sekitarnya. Makelar Rezeki itu ibarat konektor yang mampu menghubungkan satu dengan yang lain. Mengalirkan sesuatu yang tersumbat, memperlancar keadaan, dan melakukan hal-hal yang saling menguntungkan.

Makelar Rezeki akan menarik Anda ke arah, bahasa sederhananya, “Kalau Anda ingin sukses, sukseskanlah orang lain. Kalau Anda ingin bahagia, bahagiakanlah orang lain.” Jadi, masa kini dan masa yang akan datang adalah hidup yang berorientasi kepada kehidupan bersama yang saling memberdayakan. Percayalah, pola pikir “Hidup bukan hanya tentang aku, tetapi juga tentang kita” akan berdampak pada aktualisasi hidup tertinggi Anda.

Ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan terasa renyah disertai cerita-cerita yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Kemasan dan suguhan buku ini sungguh membawa Anda segera ingin menjadi Makelar Rezeki. Tentu saja, bila Anda memang ingin berkontribusi untuk negeri yang Anda cintai ini. Sekaligus, berarti pada aktualisasi hidup tertinggi Anda --memiliki sesuatu yang akan ditinggalkan di semesta ini untuk bekal menghadap kepada-Nya nanti.

Judul : MAKELAR REZEKI Rahasia Penyalur Energi Sukses dan Mulia 
ISBN : 978-602-9255-18-8 
Penulis : Jamil Azzaini 
Co-Writer : Sofie Beatrix 
Penerbit : Mizania, PT Mizan Pustaka 
Cetakan : Mei 2012 
Tebal : 192 halaman 
Jenis Cover : Soft Cover 
Dimensi : 14,5 cm x 19 cm 


Bandung, 7 Desember 2012 
Dimuat di INILAHKORAN, Minggu 16 Desember 2012

Rabu, 12 Desember 2012

INSPIRASI - Tingkatkan Rasa Aman dengan Speedy Monitoring

Waktu itu jam yang ada di ujung bawah layar komputerku menunjukkan pukul 21.30 WIB. Sambil asyik menyunting berita, tiba-tiba sudah berdiri di sebelah mejaku, teman satu kantor.

“Sur, kalau kunci kontak motor rusak, bisa diganti gak ya? Atau harus diganti satu set?” tanyanya padaku sambil dia masih berdiri di sampingku.

“Kenapa, Kang,” jawabku, kemudian menghentikan kekhusyukan ku memelototi layar komputer.

“Barusan, istri di rumah telepon. Motornya ada yang mau ngebongkar. Tapi, karena mungkin susah, akhirnya motor yang di sebelahnya yang digondol maling teh,” terangnya mulai menceritakan.

“Kurang ajar tuh maling, padahal motor tuh sudah diparkir di garasi rumah. Berani-beraninya dia ambil. Bener-bener kurang aman tuh kompleks rumah saya,” jelasnya dengan muka tampak geram, tapi tak bisa berbuat apa-apa.


Temanku kemudian menjelaskan bahwa saat itu di depan rumahnya terparkir sebuah mobil, kemudian di sela-sela ruangan garasi masih ada ruang sisa untuk bisa memarkir motor. Jadi, terparkirlah satu mobil dengan dua motor di sana. Yang satu digondol maling, motor satunya lagi karena kunci kontaknya susah dibobol, mungkin karena kesal si maling merobohkan motor itu.

Yang membuat saya tidak habis pikir, padahal motor tersebut diparkir di garasi depan rumah, bukan di tempat umum, dan kejadiannya belum begitu malam lagi. Ini benar-benar menggugah kita semua bahwa sekalipun tinggal di perumahan, kita juga mesti berjaga-jaga dan memperhatikan keamanan sekitar.

Insiden di atas, mengingatkan ku pada sebuah produk yang ditawarkan Speedy. Namanya, Speedy Monitoring. Dari namanya, mungkin ini bisa jadi solusi bagi kita semua. Ya, Speedy Monitoring, menurut pengertianku berarti, bagi kita semua yang merasa perlu meningkatkan rasa aman. Perlu menempatkan kamera CCTV di daerah/lokasi tertentu yang menurut kita memang perlu untuk pengawasan. Yang menurut saya jadi sebuah keunggulan, karena dengan produk ini, kita bisa pantau dan rekam bukan dari perangkat yang ribet dan besar. Tapi, hanya sebuah smartphone (HP) Anda. Pastinya, hampir semua individu, memiliki smartphone (HP). Ini sekali lagi yang menurut saya merupakan sebuah keunggulan.

Berarti, dengan produk Speedy Monitoring kemudian smartphone di tangan, Anda bisa mengawasi dan memantau, Monitoring Rumah, atau sesekali memperhatikan di mana pun dan kapan pun dengan mudah melalui smartphone Anda itu.

Dari keterangan yang saya ketahui, Speedy Monitoring ini sudah ada IP Camera yang terhubung dengan jaringan Speedy. Anda akan dengan mudah menangkap, merekam, dan memantau tempat-tempat/lokasi yang oleh Anda sudah terpasang kamera. Kemudian tinggal Anda buka web browser yang biasa Anda pakai jika berinternet melalui smartphone yang selalu ada di genggaman Anda.

Memang, keamanan harus kita galakkan bersama, di samping saling memperhatikan dan ikut peduli dengan keamanan lingkungan di mana tempat kita tinggal. Kita juga kita tingkatkan dengan cara-cara yang menambah rasa aman, seperti apa yang sudah diusahakan oleh Speedy. Sekarang kita bisa selalu Monitoring Rumah dari jarak jauh dan kapan saja.

Saya yakin, kejadian-kejadian seperti penggalan cerita di atas, di daerah mana saja bisa saja terus terjadi. Bahkan, menurut data kepolisian, meningkatnya laporan-laporan dari masyarakat yang kehilangan hartanya, di lingkungan terdekat mereka, bahkan di rumah mereka sendiri. Barangkali ini salah satu solusi, di era kecanggihan teknologi sekarang ini, dapat benar-benar kita rasakan untuk sebesar-besarnya manfaat yang diperoleh. Sehingga kita bisa berharap, “Rumahku Aman Semua Lancar Berkat Speedy Monitoring”.


Bandung, 13 Desember 2012
http://www.monitoring.telkomspeedy.com/shm/index.php/page/load/55