Minggu, 30 Desember 2012

Resensi Buku - GURU JUGA MANUSIA

Guru (Teladan), Sikap dan Kepribadian 

Nilai manusia, bukan bagaimana dia mati, melainkan bagaimana dia hidup. Bukan apa yang telah dia peroleh, melainkan apa yang telah dia berikan. Bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah dia perbuat dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya, (Ministry).” Anda, sidang pembaca, akan menemukan dan menangkap makna dari pernyataan tersebut dalam buku yang dipersembahkan oleh Penerbit Mitra Edukasi ini. Tidak hanya itu, artikel demi artikel dalam buku yang diberi judul Guru Juga Manusia oleh penulisnya, terangkum dengan bahasan-bahasan yang cerdas, diolah dalam bahasa yang lincah, berbunga-bunga, kadang jenaka, tapi syarat dengan makna.

Sebenarnya, telah menjadi kesadaran bersama, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak diragukan lagi bahwa guru menempati posisi yang sangat strategis dalam seluruh upaya pengembangan sumber daya manusia. Melalui buku ini, akan sedikit banyak diperoleh pencerahan tentang pendidikan, pelatihan, dan perjuangan guru yang tumbuh dan berkembang seirama dan dengan perjalanan bangsa. Tetapi di sisi lain, guru juga sebagai manusia biasa yang perlu untuk terus diingatkan, dibimbing, dan dibina agar tidak bias dari tujuan awal sebagai orang yang harus dapat digugu dan ditiru oleh masyarakat terutama oleh anak didiknya.

Buku ini merupakan buah karya penulis yang notabene benar-benar mengenal dan berkecimpung di dunia pendidikan. Namanya Wawan Arifien, seorang yang berprofesi sebagai guru ini, memulai kariernya dari tingkat terendah hingga meraih jabatan sebagai kepala dinas pendidikan. Dengan demikian, penulis tentu sangat memahami, melakoni, dan menghayati apa yang menjadi objek tulisannya. Buku dengan tebal 244 halaman ini, merupakan kumpulan artikel-artikel karya penulis yang pernah dimuat di media cetak ini. Kemudian dibukukan dengan tampilan menarik dan mementingkan keterbacaan bagi sidang pembaca.

Selanjutnya, penulis buku ini juga menekankan (halaman 129), sehebat apa pun program dan secanggih apa pun perencanaan pendidikan, tidak akan memberi dampak apa pun terhadap output pendidikan itu sendiri, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pendidikan tidak bisa lagi hanya bertumpu terhadap intelektual, karena sudah banyak terbukti kekuatan intelektual tidak mampu menyelesaikan semua permasalahan. Mengurus pendidikan berbeda dengan mengurus kantor atau administrasi belaka, karena di dalamnya ada harapan, cita-cita, dan keinginan. Jangan membentuk siswa harus seperti kita, tetapi bentuklah mereka sesuai dengan bakat dan potensi yang dimilikinya. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh para pemimpin yang memiliki karakter.

Itu baru satu artikel, buku yang memuat lebih dari 38 bahasan ini, sungguh mengilhami pembacanya, khususnya para guru, akan peran dan fungsi hakiki dalam pembelajaran serta dalam upaya membantu anak berkembang sesuai dengan potensi dirinya. Buku ini juga mengilhami kembali peran guru sebagai pembimbing sosial sesuai dengan tuntutan kompetensi sosial guru yang diamanatkan undang-undang. Pokoknya, guru harus memandang anak sebagai manusia sesuai fitrahnya. Guru tidak menjadi robot dari suatu sistem pembelajaran dan guru tidak menjadikan anak sebagai robot.

Layak menjadi renungan, selalu menjadi bahan khayalan, dan bersyukur bisa mewujudkannya dalam kenyataan. Walaupun, guru seperti halnya fitrah manusia, bukanlah orang yang sempurna. Namun demikian, pada hakikatnya setiap individu adalah guru. Guru/panutan/teladan bagi keluarganya, bagi anak-anaknya, bahkan kadang bagi dirinya sendiri. Jadi, walaupun menjadi pejabat tinggi, pengusaha sukses, politisi, bahkan kepala desa. Sikap dan kepribadian guru jangan sampai terkikis atau bahkan melupakan bahwa dirinya adalah seorang panutan.



Judul : GURU JUGA MANUSIA 
ISBN : 978-602-18481-4-2 
Penulis : Wawan Arifien 
Editor : Delik Iskandar 
Penerbit : Mitra Edukasi 
Cetakan : Desember 2012 
Tebal : 244 halaman 
Jenis Cover : Soft Cover 
Dimensi : 15,5 x 23 cm 
Kategori : Psikologi/Pendidikan 
Harga : Rp50.000 

Bandung, 28 Desember 2012 
Suro Prapanca
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 30 Desember 2012

Minggu, 23 Desember 2012

Resensi Buku - The Casual Vacancy

Politik adalah Keberpihakan pada Rakyat 

Siapa yang tak mengenal Harry Potter? Barangkali, Anda termasuk salah satu dari jutaan penduduk dunia penggemar Harry Potter? Berawal dari novel yang diterbitkan sejak 1997-2007, menurut rilis yang disampaikan pemegang hak ciptanya, Harry Potter telah terjual lebih dari 450 juta kopi di seluruh dunia di lebih dari 200 negara. Harry Potter juga telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa. Bahkan, Anda mungkin salah satu pengoleksi dan penggemar berat filmnya yang telah diadaptasi dalam 8 film blockbuster?

Anda pasti tahu penulis fenomenal dibalik kesuksesan mendunia, baik novel maupun film Harry Potter? Ya, itulah yang tergambar dari ingatan mengenai JK Rowling, seorang penulis yang melambung namanya di jagad kepenulisan bahkan menjadi mahabintang, sepertinya apa pun yang dituliskan akan dipandang sebagai mahakarya.


Pekan kemarin, 16 Desember 2012, di Gramedia Matraman, Jakarta, Mizan sebagai penerbit terpilih di Indonesia mengadakan acara launching karya terbaru penulis fenomenal tersebut. Novel tersebut berjudul The Casual Vacancy. Novel yang telah ditunggu-tunggu ini sudah terbit dalam versi bahasa Indonesia, dan bisa didapatkan di toko-toko buku kesayangan Anda sejak 6 Desember 2012 dengan tebal 596 halaman dan dibanderol dengan harga Rp159.000.

JK Rowling memilih Mizan sebagai penerbit The Casual Vacancy di Indonesia dan berpesan khusus, “…, buku terbaru saya akan jauh berbeda dari serial Harry Potter. Sehingga saya sangat senang bisa memercayakan penerbitan The Casual Vacancy edisi Indonesia kepada Mizan yang menawarkan konsep baru”.

Jarang seorang penulis bisa meninggalkan begitu saja genre yang telah membesarkan namanya. Namun, JK Rowling adalah sebuah pengecualian, karena orang selalu ingin membaca apa pun yang ditulisnya. Bukan sekadar berpindah genre, dia mengambil tantangan lebih jauh dengan menuliskan novel bertema sosial yang melibatkan banyak tokoh dan sudut pandang, kemudian meramunya ke dalam kisah penuh konflik yang menegangkan. Anda beruntung bisa ikut menikmati karya yang tiada duanya dari seorang penulis besar seperti JK Rowling.

The Casual Vacancy adalah kisah tentang kekacauan politik dan moral di Kota Pagford (Kota kecil yang damai khas Inggris). Kematian anggota Dewan Kota yang idealis, Barry Fairbrother, membuat Pagford seakan kehilangan sokoguru moralitasnya.

Di masa hidupnya, Barry mati-matian membela penduduk miskin di kawasan Fields untuk mendapatkan hak yang sama dengan penduduk Pagford. Sepeninggal Barry, Fields kehilangan pembela dan terancam terabaikan oleh para anggota Dewan Kota yang lain yang tak peduli.

Kematian Barry juga menjadi katalisator pecahnya kekacauan di kota itu. Masalah-masalah kota, si kaya melawan si miskin, remaja melawan orang tua, istri melawan suami, guru melawan murid, masalah tersebut berpusar tanpa kendali. Hingga kemudian, kota diguncangkan oleh kemunculan hantu Barry Fairbrother yang mengupas rahasia-rahasia anggota Dewan Kota di internet.

Sehingga, kursi kosong yang ditinggalkan Barry di jajaran Dewan Kota benar-benar menjadi pemicu perang terdahsyat yang pernah terjadi di kota kecil itu. Siapakah yang akan menang dalam pemilihan anggota Dewan yang dikotori oleh nafsu, penipuan, dan pengungkapan rahasia-rahasia tak terduga itu?

Judul : The Casual Vacancy: Perebutan Kursi Kosong
Diterjemahkan dari : The Casual Vacancy 
ISBN : 978-602-9225-68-6 
Karya : J.K. Rowling 
Penerjemah : Esti A. Budihabsari, Andityas Prabantoro, Rini Nurul Badariah 
Diterbitkan : Penerbit Qanita, PT Mizan Pustaka 
Cetakan I : November 2012 
Tebal : 596 halaman 
Jenis Cover : Hard Cover 
Dimensi : 15,5 x 23,5 cm 
Kategori : Novel 
Novel : Rp159.000 


Bandung, 20 Desember 2012 
Suro Prapanca
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 23 Desember 2012

INSPIRASI - Anomali Air, Berkah atau Bencana?

Selang air warna-warni itu saling tumpang tindih, seolah saling berebut untuk bisa menyeruput jatah air di bak penampungan yang disediakan di sudut sebuah kawasan industri. Selang-selang itu berlumut dan kotor --sepertinya sudah lama terpasang, tak berhenti berharap memperoleh kedermawanan dari pemilik kawasan industri itu untuk mau mengucurkan air bersih ke masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Saat itu, hujan mengguyur, mengiringi penulis dalam perjalanan berkunjung ke rumah saudara yang tinggal di kawasan industri di daerah Kabupaten Bandung Barat.

Kesulitan mendapatkan air bersih yang dirasakan sebagian masyarakat itu menyentuh keprihatinan penulis di samping mengingatkan kembali bahwa karunia Allah SWT berupa air kehidupan itu sungguh sangat besar dan selanjutnya harus disyukuri dengan berupaya memelihara karunia tersebut.

Juga mengingatkan penulis terhadap rilis yang disampaikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, Mohamad Hasan, saat membaca satu majalah terkemuka di Indonesia. Dia menerangkan bahwa Indonesia ternyata memiliki potensi sumber daya air yang sangat berlimpah dengan jumlah total 3.900 miliar m3 per tahun yang tersebar ke dalam 7.956 sungai dan 521 danau. Bahkan, Indonesia menduduki posisi ke-5 sebagai negara yang memiliki cadangan air terbesar di dunia. Namun, ketersediaan air di Indonesia yang berada di atas rata-rata dunia itu masih terkendala dengan sebarannya yang tidak merata.

Ketersediaan air itu dipengaruhi lagi oleh musim, letak geografis, kondisi geologis, dan sebaran curah hujan yang sangat bervariasi di seluruh daerah Nusantara ini. Selain kendala tersebut, masih ditambah lagi kendala pengelolaan sumber daya air yang sangat kompleks, di antaranya meluasnya daerah aliran sungai (DAS) yang semakin kritis, adanya ketimpangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air baik itu kuantitas maupun kualitasnya, meningkatnya jumlah penduduk, meningkatnya alih fungsi lahan, dan lain sebagainya.

Karena itu, air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup dan bagian terpenting dari kehidupan ekosistem ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa air adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi, apakah praktik dan perilaku kita sudah mengimplementasikan dan menggambarkan begitu pentingnya karunia tersebut?

Air Sebuah Bencana
Sekarang ini, di musim penghujan ini, kita dapat menyaksikan melalui layar televisi, membaca koran, atau bahkan sebagian masyarakat ada yang merasakan dahsyatnya bencana yang melanda dan menimpa daerah di pelosok Nusantara yang disebabkan oleh air. Dari mulai banjir bandang yang diakibatkan sungai yang tidak lagi bisa menampung volume air sehingga tanggul sungai jebol dan meluap ke wilayah di sekitarnya. Juga banjir di perkotaan dikarenakan drainase dan tata kelola kota yang buruk serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang tidak berkelanjutan. 

Masih terekam dalam ingatan, bencana besar yang dialami saudara kita di kawasan Situ Gintung, Cireundeu, Tangerang, Banten, yang menimbulkan banyak kerugian harta dan korban jiwa. Di Indonesia, bencana selalu terjadi sepanjang tahun dan berulang. Ini menunjukkan bahwa potensi bencana ke depan sangat besar.

Bahkan sepekan kemarin, bencana banjir bandang terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (15/12). Kemudian banjir bandang di Lemboto, Gorontalo, Sabtu (15/12). Meluapnya Sungai Kelayan di Kalimantan. Bencana tanah longsor di Sukabumi yang menimpa para petambang emas, serta longsor yang menimpa beberapa daerah di Nusantara. Bencana banjir juga melanda beberapa kota besar di Indonesia karena buruknya sistem drainase, seperti di daerah Ibu Kota Jakarta dan Surabaya.

Seperti kita ketahui bahwa kondisi tata guna lahan seperti yang ada di sekitar Situ Gintung, Solok Selatan, Lemboto, Sukabumi, Jakarta, Surabaya, dan yang lain di seluruh Indonesia ada banyak sekali. Banyak permukiman dan lahan-lahan yang padat penduduknya tinggal bersebelahan dengan waduk-waduk besar, di sekitar tebing, di daerah terjal, maupun di pinggir sungai. Potensi jebolnya tanggul, longsornya tebing, dan runtuhnya daerah dengan kemiringan curam sangatlah besar.

Penyebab bencana tersebut memang ada yang ditimbulkan oleh alam. Secara alami bencana selalu terjadi di muka bumi, misalnya, karena curah hujan yang sangat tinggi. Tapi, yang lebih memprihatinkan adalah bencana yang diakibatkan olah manusia yang mengeksploitasi alam ini secara berlebihan.

Oleh karena itu, mulai saat ini, saatnya bagi kita melakukan gerakan konservasi pada diri sendiri. Syukur-syukur bisa memperluas gerakan ini dengan melibatkan peran bersama masyarakat yang memang tidak terelakkan. Dengan menggunakan teknologi sederhana dan murah dengan berbasis kearifan lokal masyarakat. Seperti, pembuatan biopori di sekitar tempat tinggal, pembuatan sumur resapan di setiap rumah untuk membantu meningkatkan terserapnya air ke tanah. Kemudian, mengajak kita semua untuk menghemat air, menanam pohon, mengolah limbah rumah tangga, dan mengolah sampah organik yang ada. Jika itu semua bisa dilaksanakan, maka sumber daya air bisa terbarui atau berkelanjutan.

Jadi, kesadaran Anda bahwa air sebagai salah satu sumber kehidupan sekaligus juga mempunyai daya rusak yang besar, mengharuskan Anda menentukan konsekuensi. Tindakan apa yang ingin Anda tuai hasilnya, berkah atau bencana? (*)
Bandung, 20 Desember 2012 
Suro Prapanca

Senin, 17 Desember 2012

Resensi Buku - MAKELAR REZEKI

Makelar Rezeki = Hidup Juga tentang Kita

Apakah Anda termasuk salah satunya yang pernah mengajukan pertanyaan ini pada diri sendiri atau bahkan mengonsultasikannya ke orang lain? “Saya sudah banyak membaca buku motivasi, ikut berbagai training, menulis impian hidup, setiap tahun membuat resolusi, tetapi kenapa semangatnya masih mudah redup, bahkan hilang? Kenapa ya? Di mana salahnya? Apa yang harus saya lakukan?

Setelah membaca buku MAKELAR REZEKI: Rahasia Penyalur Energi Sukses dan Mulia ini barangkali Anda akan mendapatkan jawabannya. Dari banyak penyebab yang mengakibatkan semua itu terjadi, yang paling utama adalah karena orang itu atau mungkin Anda dalam hidupnya fokus hanya pada diri sendiri. Mimpi-mimpi yang dibuat hanya untuk kepuasan pribadi dan lebih kepada pencapaian materi. Anda hanya berfokus kepada “aku”. Apakah salah? Tidak, tapi kurang lengkap. Mengapa?

Buku yang ditulis seorang Inspirator SuksesMulia, Jamil Azzaini, inilah bacaan yang akan membuka pandangan hidup Anda. Buku setebal 192 halaman yang diterbitkan oleh salah satu penerbit ternama di Indonesia ini, lembar demi lembarnya penuh “hasutan” untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Juga dimuati energi besar untuk mengamalkan sunahnya (Rasulullah Saw) bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.

Penulis buku ini seakan mengingatkan kembali kepada kita bahwa hidup ini bukan hanya tentang aku, hidup juga tentang orang-orang yang kita cintai. Hidup juga tentang agama yang kita anut. Hidup juga tentang orang-orang di sekitar kita. Hidup juga tentang bangsa dan negara tempat kita hidup. Hidup juga tentang bumi yang kita pijak. Hidup bukan hanya tentang “aku”, tetapi juga tentang “kita”.

Bacalah pelan-pelan seperti orang yang ngemil --“sedikit demi sedikit”, lembar berganti lembar, dari pengantar sampai dengan halaman terakhir, tanpa terlewat sedikit pun. Anda akan menemukan, buku ini ibarat intisari magnet rezeki. Anda akan merasakan mendapatkan jalan terang dari ketersesatan dalam kekalutan pencarian rezeki.

Setelah membaca ini, Anda seolah digiring dan diajak sepenuh hati untuk menjadi “Makelar Rezeki”. Makelar Rezeki itu ibarat magnet yang mampu menarik hal-hal positif di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan, ia memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat. Makelar Rezeki itu ibarat sakelar yang bisa menyalakan lampu, menghidupkan sesuatu yang sudah mati sehingga mampu menerangi sekitarnya. Makelar Rezeki itu ibarat konektor yang mampu menghubungkan satu dengan yang lain. Mengalirkan sesuatu yang tersumbat, memperlancar keadaan, dan melakukan hal-hal yang saling menguntungkan.

Makelar Rezeki akan menarik Anda ke arah, bahasa sederhananya, “Kalau Anda ingin sukses, sukseskanlah orang lain. Kalau Anda ingin bahagia, bahagiakanlah orang lain.” Jadi, masa kini dan masa yang akan datang adalah hidup yang berorientasi kepada kehidupan bersama yang saling memberdayakan. Percayalah, pola pikir “Hidup bukan hanya tentang aku, tetapi juga tentang kita” akan berdampak pada aktualisasi hidup tertinggi Anda.

Ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan terasa renyah disertai cerita-cerita yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Kemasan dan suguhan buku ini sungguh membawa Anda segera ingin menjadi Makelar Rezeki. Tentu saja, bila Anda memang ingin berkontribusi untuk negeri yang Anda cintai ini. Sekaligus, berarti pada aktualisasi hidup tertinggi Anda --memiliki sesuatu yang akan ditinggalkan di semesta ini untuk bekal menghadap kepada-Nya nanti.

Judul : MAKELAR REZEKI Rahasia Penyalur Energi Sukses dan Mulia 
ISBN : 978-602-9255-18-8 
Penulis : Jamil Azzaini 
Co-Writer : Sofie Beatrix 
Penerbit : Mizania, PT Mizan Pustaka 
Cetakan : Mei 2012 
Tebal : 192 halaman 
Jenis Cover : Soft Cover 
Dimensi : 14,5 cm x 19 cm 


Bandung, 7 Desember 2012 
Dimuat di INILAHKORAN, Minggu 16 Desember 2012

Rabu, 12 Desember 2012

INSPIRASI - Tingkatkan Rasa Aman dengan Speedy Monitoring

Waktu itu jam yang ada di ujung bawah layar komputerku menunjukkan pukul 21.30 WIB. Sambil asyik menyunting berita, tiba-tiba sudah berdiri di sebelah mejaku, teman satu kantor.

“Sur, kalau kunci kontak motor rusak, bisa diganti gak ya? Atau harus diganti satu set?” tanyanya padaku sambil dia masih berdiri di sampingku.

“Kenapa, Kang,” jawabku, kemudian menghentikan kekhusyukan ku memelototi layar komputer.

“Barusan, istri di rumah telepon. Motornya ada yang mau ngebongkar. Tapi, karena mungkin susah, akhirnya motor yang di sebelahnya yang digondol maling teh,” terangnya mulai menceritakan.

“Kurang ajar tuh maling, padahal motor tuh sudah diparkir di garasi rumah. Berani-beraninya dia ambil. Bener-bener kurang aman tuh kompleks rumah saya,” jelasnya dengan muka tampak geram, tapi tak bisa berbuat apa-apa.


Temanku kemudian menjelaskan bahwa saat itu di depan rumahnya terparkir sebuah mobil, kemudian di sela-sela ruangan garasi masih ada ruang sisa untuk bisa memarkir motor. Jadi, terparkirlah satu mobil dengan dua motor di sana. Yang satu digondol maling, motor satunya lagi karena kunci kontaknya susah dibobol, mungkin karena kesal si maling merobohkan motor itu.

Yang membuat saya tidak habis pikir, padahal motor tersebut diparkir di garasi depan rumah, bukan di tempat umum, dan kejadiannya belum begitu malam lagi. Ini benar-benar menggugah kita semua bahwa sekalipun tinggal di perumahan, kita juga mesti berjaga-jaga dan memperhatikan keamanan sekitar.

Insiden di atas, mengingatkan ku pada sebuah produk yang ditawarkan Speedy. Namanya, Speedy Monitoring. Dari namanya, mungkin ini bisa jadi solusi bagi kita semua. Ya, Speedy Monitoring, menurut pengertianku berarti, bagi kita semua yang merasa perlu meningkatkan rasa aman. Perlu menempatkan kamera CCTV di daerah/lokasi tertentu yang menurut kita memang perlu untuk pengawasan. Yang menurut saya jadi sebuah keunggulan, karena dengan produk ini, kita bisa pantau dan rekam bukan dari perangkat yang ribet dan besar. Tapi, hanya sebuah smartphone (HP) Anda. Pastinya, hampir semua individu, memiliki smartphone (HP). Ini sekali lagi yang menurut saya merupakan sebuah keunggulan.

Berarti, dengan produk Speedy Monitoring kemudian smartphone di tangan, Anda bisa mengawasi dan memantau, Monitoring Rumah, atau sesekali memperhatikan di mana pun dan kapan pun dengan mudah melalui smartphone Anda itu.

Dari keterangan yang saya ketahui, Speedy Monitoring ini sudah ada IP Camera yang terhubung dengan jaringan Speedy. Anda akan dengan mudah menangkap, merekam, dan memantau tempat-tempat/lokasi yang oleh Anda sudah terpasang kamera. Kemudian tinggal Anda buka web browser yang biasa Anda pakai jika berinternet melalui smartphone yang selalu ada di genggaman Anda.

Memang, keamanan harus kita galakkan bersama, di samping saling memperhatikan dan ikut peduli dengan keamanan lingkungan di mana tempat kita tinggal. Kita juga kita tingkatkan dengan cara-cara yang menambah rasa aman, seperti apa yang sudah diusahakan oleh Speedy. Sekarang kita bisa selalu Monitoring Rumah dari jarak jauh dan kapan saja.

Saya yakin, kejadian-kejadian seperti penggalan cerita di atas, di daerah mana saja bisa saja terus terjadi. Bahkan, menurut data kepolisian, meningkatnya laporan-laporan dari masyarakat yang kehilangan hartanya, di lingkungan terdekat mereka, bahkan di rumah mereka sendiri. Barangkali ini salah satu solusi, di era kecanggihan teknologi sekarang ini, dapat benar-benar kita rasakan untuk sebesar-besarnya manfaat yang diperoleh. Sehingga kita bisa berharap, “Rumahku Aman Semua Lancar Berkat Speedy Monitoring”.


Bandung, 13 Desember 2012
http://www.monitoring.telkomspeedy.com/shm/index.php/page/load/55

Jumat, 30 November 2012

Tahukah Anda - Nah Ini Dia, Jawara Peramban

Bagi kebanyakan pengguna Internet. Web browser atau peramban boleh jadi satu-satunya gerbang untuk menjelajahi jejaring maya. Hingga 10 tahun lalu, sebagian browser masih berbasis desktop, tapi kini kian banyak yang sengaja dibuat untuk membantu pengguna internet berselancar lewat telepon pintar. Mana yang paling populer?

Chrome 43,7%; Firefox 32,8%; Internet Explorer 16,2%; Safari 4%; Opera 2,2%

Telepon pintar 1,79% warga bumi kini mengakses internet lewat perangkat bergerak: Safari 0,91%; Android 0,66%; Lainnya 0,22%

Peramban Utama: Nigeria 58% Opera; India 47% Opera; Korea Selatan 21% Android; Indonesia 20% Opera; Inggris 11% Safari; Amerika Serikat 9% Safari; Belanda 6% Tie; Meksiko 5% Tie; Cina 4% UC; Mesir 4% Tie.

Desktop vs Mobile:
Indonesia: Firefox 54%; Chrome 20%; Opera 15%; Nokia 3%. 
Nigeria: Opera 50%; Firefox 19%; Internet Explorer 11%; Chrome 9%. 
India: Chrome 22%; Opera 19%; Firefox 18%. 
Korea Selatan: Internet Explorer 61%; Android 18%; Chrome 11%; Safari 5% 

Jalan Ters Pasteur, 21.05 Jumat 30 November 2012
Sumber: 
Tempo, Edisi 24-30 September 2012
www.w3schools.com; www.quirksmode.org 

Minggu, 25 November 2012

Selamat Hari Guru, 25 November 2012

Hari demi hari ternyata memiliki arti penting dan spesial, baik untuk pribadi, lembaga, bahkan untuk memperingati sesuatu/peristiwa.

Hari ini, Minggu 25 November 2012, merupakan hari istimewa bagi dunia pendidikan di Indoensia. Ya, hari ini merupakan Hari Guru, hari spesial bagi insan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Yang telah mendidik dan membentuk Insan Unggulan di Indonesia, Insan yang telah mengisi kemerdekaan dengan perannya masing-masing.


Kini, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian lebih kepada para guru ini. Karena hanya dengan guru yang profesional bisa menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yang menjadi awal peningkatan kualitas bangsa sehingga bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Di lain pihak, sebagai pilar masa depan bangsa, sudah seharusnya para guru terus meningkatkan kualitas dirinya. Guru jangan sekadar jadi ‘kuli’ pendidikan yang bekerja tanpa memberi makna dalam membangun dan membesarkan anak bangsa. Pengabdian tanpa henti merupakan kata kunci yang harus dicanangkan. Selamat Hari Guru!

Menghadapi bulan Desember 2012 yang akan kita temui beberapa hari lagi. Juga, memberi arti penting dan spesial bagi yang memperingatinya. Hari istimewa itu adalah:
1 Desember : Hari AIDS Sedunia 
1 Desember : Hari Artileri 
3 Desember : Hari Cacat 
9 Desember : Hari Armada 
10 Desember : Hari Hak Asasi Manusia 
12 Desember : Hari Transmigrasi 
13 Desember : Hari Kesatuan Nasional 
15 Desember : Hari Infanteri 
19 Desember : Hari Bela Negara 
22 Desember : Hari Ibu 
22 Desember : Hari Sosial 22 Desember : Hari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD)

Jalan Ters Pasteur pukul 23.00, 25 November 2012

Tahukah Anda - Jejak DNA pada BUKU

Laris tidaknya di pasar, setiap buku memiliki ukuran berbeda. Tapi, berdasarkan isi, genre buku, dan sudut pandang pembaca, tingkat keterbacaan buku bisa ditelaah dengan serius. Bak menguliti kode DNA untuk menelisik asal-usul manusia, kecenderungan pembaca terhadap popularitas buku bisa dipelajari dan dipetakan.

Jenis Buku: Percintaan, Motivasi, Sastra, Dewasa, Fiksi Ilmiah, Memasak, Sejarah, dan Agama.

Keterbacaan: 30% pembaca akan menyelesaikan bacaannya sebelum halaman 50.

Buku yang Selesai Dibaca: 87% 300 halaman; 400 halaman – 74%; 500 halaman – 59%; 600 halaman – 48%; 700 halaman -- 35%.

Harga Buku: US$0,99 (Rp10.000 dg Kurs 9.850) 12 kali lebih banyak terjual; US$3,99 (Rp39.000) paling banyak menghasilkan pendapatan; US$7,99 (Rp77.000) lima kali lebih banyak dibaca.

Isi Buku: 82% pembaca e-book tinggal di kota; 40% buku dengan tokoh protagonis perempuan cenderung menjadi best seller.

Rata-rata 375 jumlah halaman buku best seller.

Pria 10 kali lipat cenderung tertarik pada buku yang menampilkan tokoh protagonis laki-laki.

Perempuan cenderung menyelesaikan baca buku 50% lebih banyak ketimbang pria.

Penjualan Fiksi Terbanyak: Percintaan 14%; Agama 16%; Fiksi Ilmiah 19%; Sastra 20%.

Rata-rata Kebiasaan Membaca: 


Di bawah 40 tahun
Di atas 40 tahun
Kecepatan membaca
48 halaman/jam
22 halaman/jam
Lama membaca
12 menit
20 menit
Jumlah halaman
146 halaman
277 halaman
Membaca sampai habis
11%
24%



Suro Prapanca, 
Jalan Junjunan di waktu malam, 25 November 2012
Sumber: Majalah TEMPO Edisi 17-23 September 2012

Resensi Buku - SEKOLAH YANG MENYENANGKAN

Pendidikan Karakter Penyumbang 80% Kesuksesan 

Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia barangkali tidak akan ada habisnya! Namun begitu, kita, para pemangku kepentingan di dunia pendidikan, bahkan seluruh warga negara Indonesia bersetuju bahwa pendidikan itu sangat penting untuk menyongsong Indonesia berkompetisi di masa depan dengan masyarakat global. Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?

Jadi, walaupun pembangunan fisiknya baik, namun apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah karena tiap orang akan korupsi. Sehingga, lambat laun akan datang hari di mana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.


Saat ini, sering kita saksikan, orang tua yang menganggap belajar di sekolah saja tidak cukup, sehingga mereka mengikutkan anak-anaknya bermacam-macam les. Dengan harapan, anak mereka menjadi anak yang pintar berhitung, anak yang mahir berbahasa inggris, anak yang jago fisika, dan lain sebagainya. Dengan begitu, anak memiliki kemampuan kognitif yang baik.

Ini tiada lain, karena pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah juga menuntut untuk memaksimalkan kecakapan dan kemampuan kognisi. Dengan pemahaman seperti itu, sebenarnya ada hal lain dari anak yang tak kalah penting yang tanpa kita sadari telah terabaikan. Apa itu? Yaitu memberikan pendidikan karakter pada anak didik. Hal ini bukan berarti pendidikan kognitif tidak penting, bukan seperti itu!

Buku SEKOLAH YANG MENYENANGKAN: Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa ini menyadarkan kita bahwa kemampuan kognisi dan karakter siswa harus berjalan seimbang. Bahkan, pendidikan karakter akan menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas suatu bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan menghormati, dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja, namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan kesuksesan.

Malah penelitian di Harvard University Amerika Serikat menegaskan, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinya (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill. Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan pendidikan karakter pada anak didik.

Buku setebal 300 halaman ini mengajak pembacanya, khususnya guru dan orang tua, menjadikan sekolah sebagai ajang memperoleh pengalaman menarik bagi siswa. Sekolah tiba-tiba berubah menjadi rumah yang menyenangkan untuk mengetahui rahasia ilmu pengetahuan. Setiap sudut kelas menjadi hidup, setiap materi berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Mengubah suasana belajar yang kaku menjadi ceria, unik, penuh tantangan yang dinamis dan tak terlupakan. Guru selalu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Temukan tips-tips praktis menjadi great teacher di buku ini.

Buku ini penuh dengan berbagai tips dan trik yang bisa dijadikan model, dikembangkan, dan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan anak. Bagi pendidik, buku ini menyegarkan kembali visi dan misi pendidikan yang seharusnya diperlukan bagi masa depan generasi penerus, bukan pengajaran ilmu yang hanya dipakai sesaat.

Bab demi bab membaca buku yang disusun Anna Farida, Suhud Rois, dan Edi S Ahmad (ketiganya mewakili stakeholder dunia pendidikan: orang tua, konseptor sekolah interaktif, dan praktisi pendidikan) ini menyadarkan kembali bahwa sekolah yang menyenangkan adalah sekolah yang ramah. Ramah, dengan memberi kesempatan berkembang kepada semua anak secara adil. Setiap anak adalah istimewa. Ramah, dengan membuka pintu bagi orang tua untuk tidak sekadar mengantarkan anaknya ke sekolah, tapi menjadi komponen aktif pendukung pembelajaran di sekolah. Ramah, terbuka bagi siapa pun yang datang dan berbagi. Sekolah semestinya adalah tempat yang menyenangkan bagi guru untuk berkarya dan berdedikasi;tempat menyenangkan bagi orang tua untuk berbagi.

Saatnya kita meyakini, pendidikan karakter hendaknya dirumuskan dalam kurikulum, diterapkan metode pendidikan, dan dipraktikkan dalam pembelajaran. Selain itu, di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga sebaiknya diterapkan pola pendidikan karakter. Dengan begitu, generasi-generasi Indonesia nan unggul akan dilahirkan dari sistem pendidikan karakter.
 
Judul : SEKOLAH YANG MENYENANGKAN, 
Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa 
ISBN : 978-602-8394-46-8 
Penulis : Anna Farida, Suhud Rois, dan Edi S Ahmad 
Editor : Mathori A Elwa 
Penerbit : Nuansa Cendekia 
Cetakan : Juli 2012 
Tebal : 300 halaman 
Jenis Cover : Soft Cover 
Dimensi : 15,5 x 23,5 cm 
Kategori : Pendidikan 

Bandung, 23 November 2012
Suro Prapanca

Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 25 November 2012

Jumat, 23 November 2012

Tahukah Anda - Makna Angka di Suatu Negara

Setiap budaya memiliki tradisi berbeda, dan ini berlaku juga untuk memaknai sebuah angka. Itu sebabnya, angka keberuntungan bagi satu negara bisa jadi dipercaya membawa sial bagi penduduk di Negara lain.

Angka 13, biasa dianggap sebagai angka sial di sejumlah negara, di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Spanyol, Swedia, dan Norwegia. Itu sebabnya, banyak hotel dan apartemen tidak memiliki kamar nomor 13 atau lantai nomor 13. Di Irlandia, harga rumah bernomor 13 lebih rendah 3% dibanding rumah lainnya.

Angka 7, dipercaya sebagai angka keberuntungan karena Tuhan menciptakan alam semesta dalam tujuh hari, satu pekan terdiri atas tujuh hari, dan ada tujuh planet yang ditemukan dalam tata surya hingga pertengahan 1800.


Jepang dan Korea: angka 8 dipercaya sebagai angka pembawa keberuntungan karena aksara kanji untuk angka 8 dan kanji untuk kekayaan serta kemakmuran dilafalkan dengan bunyi yang sama, yaitu hachi. Angka 4 merupakan angka sial buat penduduk Jepang karena pelafalannya sama dengan kematian, yaitu shi. Angka 9 dianggap sebagai pembawa sial karena dalam bahasa Jepang dapat dilafalkan sebagai ku, yang artinya penderitaan dan penyiksaan. Maskapai penerbangan All Nippon Airways tidak memiliki kursi penumpang bernomor 4, 9, dan 13 di dalam pesawatnya.

Rusia: menganggap angka ganjil berarti keberuntungan sebaliknya angka genap berarti ketidakberuntungan.

Swedia: angka 3 diyakini sebagai angka baik sedangkan angka 13 diyakini sebagai angka pembawa sial.

Norwegia: angka 9 merupakan angka suci bagi mitologi Norwegia sedangkan angka 13 sebagai angka sial.

Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Belanda: angka 7 merupakan angka keberuntungan sedangkan angka 13 merupakan angka sial.

Jerman: angka 4 merupakan jumlah daun pohon semanggi, dipercaya sebagai angka keberuntungan di tanah Bavaria. Sedangkan angka 13 diyakini sebagai angka pembawa sial.

Spanyol: angka 15 kerap dipercaya sebagai angka pembawa keberuntungan bagi Negara-negara yang berbahasa Spanyol. Sedangkan 13 dipercaya sebagai angka pembawa sial.

Italia: angka 3 dipercaya sebagai angka sempurna, juga diyakini memiliki kaitan dengan trinitas di dalam Injil. Angka 13 diyakini sebagai angka keberuntungan di Italia, sedangkan angka sial di Italia adalah angka 17.

Cina: 8 juga diyakini sebagai angka keberuntungan Cina. Ketimbang memberi harga US$99 untuk suatu produk atau jasa, sangat lumrah penduduk Cina mematok harga US$98 atau US$88. Itu sebabnya, Olimpiade Beijing dibuka resmi pada tanggal 8, bulan 8, tahun 2008. Pada Agustus 2003, salah satu maskapai penerbangan Cina membeli nomor telepon 8888888 senilai US$300 ribu karena dianggap bisa membawa keberuntungan. Angka 9 merupakan angka kerajaan. Angka 4 dipercaya sebagai angka sial, alasannya, sama dengan Jepang, pelafalannya sama dengan kata kematian. Angka 7 merupakan angka spiritual, tujuh bulan dalam kalender Cina juga disebut sebagai bulan hantu. Banyak yang percaya di Cina, selama tujuh bulan itu, pintu neraka dibuka sehingga setan dan roh diizinkan mengunjungi kehidupan manusia.

Bandung, Sabtu dini hari 24 November 2012

Sumber: Tempo Edisi 10-16 September 2012

Minggu, 18 November 2012

Resensi Buku - BLOKIR PORNOGRAFI

Internet Sehat, Cara Blokir Pornografi 

Siang itu, matahari sudah sedikit tergelincir ke barat, tidak di atas ubun-ubun lagi. Tetapi, panasnya masih cukup menyengat bagi para pengendara motor yang terjebak kemacetan di jalan raya. Di sebuah warnet (warung internet), yang terletak dekat kawasan kompleks sekolah di Kota Bandung, menyisakan tiga bangku kosong dari sekitar 15 unit seperangkat komputer yang disediakan oleh pemiliknya.

Mereka, pelanggan warnet tersebut, rata-rata masih berseragam sekolah, ada yang abu-abu putih. Juga, ada beberapa yang berseragam biru putih. Tiap ruangan yang disekat untuk menjelajah di dunia maya (internet) ini, dijejali 2 sampai 4 anak bersama teman-temannya.

Dari obrolan yang mereka perbincangkan, ternyata mereka sedang memburu bahan-bahan untuk menyelesaikan tugas (pekerjaan rumah) yang diberikan oleh guru pelajaran yang diterima saat sekolah.


Ilustrasi tersebut --menggambarkan penggunaan internet begitu familier dengan remaja, khususnya di kota-kota besar-- mengantarkan Anda sebelum membuka dan membaca buku yang berjudul BLOKIR PORNOGRAFI ini. Buku dengan tebal 156 halaman ini mengingatkan bahwa di samping sisi positif adanya internet. Juga perlu Anda ingat, internet memiliki sisi negatif, malah mudaratnya banyak. Seperti, apa yang diberitakan pada harian Media Indonesia yang terbit pada Minggu, 4 Maret 2012. Berdasarkan survei dipublikasikan itu, Indonesia bertengger di peringkat satu dunia dalam jumlah pengunduh dan pengunggah situs porno. Ironisnya, mayoritas pengunduh tersebut masih berusia remaja, ya itu tadi, pelajar SMP dan SMA.

Jadi, masalah pornografi memang sangat mengkhawatirkan, tidak hanya merusak moral dan mental. Malah lebih berbahaya lagi bila hal itu sudah menyebabkan kecanduan. Bahaya yang dikhawatirkan tersebut juga sangat mengerikan. Misalnya, disampaikan oleh Jumri, mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Kalimantan Selatan. Dia menyampaikan, terjadi peningkatan drastis kasus seks bebas di kalangan remaja Kota Banjarmasin. Tercatat angka persalinan usia remaja melonjak dari 50 kasus pada 2010 menjadi 235 kasus pada 2011. Kasus kehamilan tidak diinginkan juga naik dari 35 kasus menjadi 220 kasus.

Itu baru di Kota Banjarmasin. Lalu, apa yang terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan?

Sampai-sampai, pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada Agustus 2010, menggulirkan kebijakan memblokir situs porno. Sayangnya, beberapa hari kemudian, timbul kecaman dari banyak pihak karena banyak situs nonporno, termasuk detik.com, yang iklannya tidak bisa muncul karena ikut terblokir. Sekalipun Menkominfo berhasil memblokir jutaan situs porno, tetapi tidak berarti internet di Indonesia terbebas dari pornografi. Bahkan, Setiap hari situs porno tumbuh berkembang dengan modus yang beragam dan menjamur, termasuk tidak melalui situs langsung, melainkan menginduk ke situs nonporno.

Ini berarti, menghindari pornografi internet tidak akan efektif bila hanya bergantung pada undang-undang dan kebijakan pemerintah. Kesadaran individu di tingkat keluarga, kantor, dan warnet barangkali akan lebih menentukan.

Bagaimana Anda melakukannya? Buku ini sangat praktis bagi siapa saja yang ingin menjauhi pornografi di internet. Sebagai petunjuk jitu menangkal pornografi di internet, khususnya untuk orang tua, guru sekolah, operator warnet, dan operator teknologi informasi sebuah kantor. Buku ini sangat mudah dipraktikkan oleh pengguna awam sekalipun, sebuah pegangan praktis untuk mengatasi masalah pornografi yang merebak di sekitar kita. Mari, kita Bangun kehidupan yang sehat dengan menjauhi pornografi.
 
Judul : BLOKIR PORNOGRAFI, Hidup Sehat Tanpa Pornografi 
Penulis : Adi Maulana 
Editor : Faiz Manshur 
Penerbit : Nuansa Cendekia 
Cetakan : Juni 2012 
Tebal : 156 halaman 
Jenis Cover : Soft Cover 
Dimensi : 14,5 x 20,5 cm 
Kategori : Teknologi Informatika 
Bandung, 16 November 2012 
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 18 November 2012

INSPIRASI Tips - Jurus 5210, Rem Laju Pengidap Obesitas


Sekarang ini, semakin banyak anak dan remaja yang berpotensi terkena diabetes. Waspadai tanda hitam di tengkuk, ketiak, dan ruas-ruas jari.

Menurut Aman Bhakti Pulungan, dokter spesialis endokrinologi anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), guratan hitam itu disebut acanthosis nigrican, ini merupakan penumpukan berlebihan sel-sel kulit akibat menebalnya lapisan tanduk. Penebalan ini lazim ditemui pada anak dan remaja yang mengalami kegemukan dan obesitas. 74 persen anak yang mengidap obesitas memiliki guratan hitam seperti itu. Kenapa acanthosis terjadi pada lipatan tubuh, hal itu masih menjadi misteri.

Meski menyimpan misteri, kelainan di kulit itu justru menyingkap hal lain. Acanthosisadalah salah satu penanda resistansi insulin (penolakan tubuh terhadap hormon yang dibentuk dalam pankreas yang mengendalikan kadar gula dalam darah). Atau insulinnya sudah cukup, tapi tidak bekerja sehingga kadar gula darah tinggi. Demikian menurut penjelasan Dante Saksono Harbuwono, ahli diabetes di FKUI-RSCM.

Di samping itu, Aman menambahkan, resistensi insulin ini yang menjadi dasar terjadinya kondisi pra-diabetes melitus tipe 2. Pra-diabetes adalah kondisi menjelang terkena kencing manis (ibarat tamu, penyakit ini sudah mengintip di pintu). Penderitanya masih bisa mengontrol gula darah tanpa obat, tapi bukan berarti sembuh. Diabetes tipe 2 menyedot perhatian karena lebih dari 90 persen kasus diabetes merupakan tipe 2.
“Sudah saatnya kita kampanyekan bahwa obesitas merupakan diagnosis suatu penyakit, termasuk diabetes,” ujar Aman ketika menyambut Hari Diabetes Sedunia, 14 November.
Selain karena obesitas, penolakan insulin bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti keturunan; pola makan tidak sehat, misalnya tinggi lemak atau tinggi karbohidrat; serta kurang aktivitas fisik dan olahraga.

Agar pengidap obesitas tidak menjadi diabetes, anak dan remaja yang tubuhnya menolak insulin harus mengubah gaya hidup (misalnya, dengan Jurus 5210). Adapun bagi mereka yang sudah telanjur masuk pra-diabetes, ada tambahan terapi, yaitu minum obat-obatan seperti metformin. Menurut peneletian, perubahan gaya hidup dapat mencegah atau memperlambat timbulnya diabetes tipe 2 sebanyak 58 persen.

Ketua Bidang Ilmiah Ikatan Dokter Anak Indonesia dokter Aman Bhakti Pulungan menjelaskan mengenai Jurus 5210 ini:
5 kali (minimal) makan buah dan sayur setiap hari. Usahakan buah dan sayur selalu ada, meski buah yang harganya murah.
2 jam duduk sudah terlalu lama. Di luar waktu sekolah, anak tidak boleh duduk lebih dari dua jam. Waktu menonton televisi, main game, dan sebagainya harus dipangkas. Kebanyakan duduk membuat metabolisme tubuh terganggu dan tidak ada pembakaran kalori sehingga memicu obesitas.
1 jam aktivitas fisik setiap hari. Selain beraktivitas fisik satu jam per hari, anak mesti berolahraga terstruktur selama 20 menit minimal tiga kali dalam sepekan. Aktivitas fisik bisa berupa jalan, naik tangga dan sebagainya. Kebiasaan turun dari mobil, masuk kelas, dijemput langsung masuk mobil lagi harus dibuang. Olahraga bisa dipilih, seperti jalan, lari, bersepeda, dan berenang.
0 gram gula. Sesedikit mungkin mengonsumsi minuman manis. Saat ini kebanyakan anak minum yang serba manis, seperti teh dan jus. Semua itu harus diganti dengan banyak minum air putih.

Jurus 5210 adalah rumus sederhana untuk mengerem laju pertumbuhan jumlah anak pengidap obesitas. Jika tidak, coba Anda bayangkan berapa anak dan remaja obesitas yang bakal hidup dengan diabetes tipe 2!!!

Diolah dari majalah Tempo Edisi November 2012

Jumat, 09 November 2012

SEMINAR INSPIRATIF Bersama MERRY RIANA


Miskin atau kaya adalah cara hidup. Miskin atau kaya adalah karakter! Itulah penekanan yang disampaikan seorang pengusaha yang pernah jatuh dalam lilitan utang sebesar Rp62 miliar dan kembali bangkit dalam kurun waktu tiga tahun, Heppy Trenggono, yang saya kutip dari sebuah buku karyanya.
Selanjutnya, giliran seorang bernama Merry Riana yang keberhasilannya diakui juga dipublikasikan oleh The Straits Timespada 26 Januari 2007 dalam artikel yang berjudul ‘Dia membuat juta dolar pertamanya pada usia 26 tahun’.
Iya, dialah Merry Riana yang sekarang disebut sebagai Pengusaha Millionaire, bahkan dari pengalaman pribadinya itu dia juga diberi kelebihan dan kemampuan menjadi seorang Motivational Speaker. Di tambah, buku yang mengabadikan rekan jejaknya bisa menjadi seseorang yang berhasil saat ini pun menjadi best-seller. Akhirnya, dia juga membuat trailer book 'Mimpi Sejuta Dolar'!  Salah satu trailer book pertama yang tersedia di Indonesia.
Berdasarkan pengalaman orang-orang sukses di atas, nyatalah bahwa keberhasilan mereka diraih melalui pengalaman lahir dan batin yang akhirnya membentuk dan menempa mereka menjadi seorang yang berkarakter. Karakter yang menganggap ukuran kesuksesan dalam hidup tidak hanya banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang, dan harta lain). Yang betul-betul teguh dan tidak gamang dalam memahami konsep “kaya”. Kaya itu tidak sama dengan kelihatan kaya. Sukses itu jauh berbeda dengan kelihatan sukses.
Pada kesempatan ini, Merry Riana sengaja menyempatkan waktunya dan berbagi pengalaman dalam acara SEMINAR INSPIRATIF, bertema Build Your Million Dollar Dream, tepatnya akan diselenggarakan pada: Sabtu, 24 November 2012 dari pukul 09.00 – 14.00 WIB di Edelweis Grand Ballroom, Gedung Wahana Bakti POS Lt.8, Jalan Banda No. 30 – Kota Bandung.
Memang, dibalik keberhasilan dan kesuksesan pasti ada inspirator. Bisa jadi, kesempatan Anda mengikuti SEMINAR INSPIRATIF ini, benar-benar menjadikan Merry Riana sebagai lantaran/orang yang menginspirasi. Tidak harus menjadi orang yang sukses dalam bidang yang sama persis yang digelutinya. Paling tidak, tertular karakter positifnya, hakulyakin memahami dengan benar Konsep Kaya. Kaya yang tidak sama dengan kelihatan kaya, dan sukses yang jauh berbeda dengan kelihatan sukses.
Silakan hubungi Tujuh Activation Indonesiabila Anda memerlukan Informasi dan Pendaftaran Peserta dengan alamat, Ruko Sanggar Hurip No. 5, Jalan Soekarno Hatta – Bandung, Telp: 022-7335542, e-mail: tujuh.info@gmail.com. Pendaftaran: Presale Rp250.000; On The Spot Rp300.000. Registration Include: coffe break, doorprize, handout materi, dan sertifikat. RSVP: Firman – 0856 221 91 34.
Peserta seminar juga akan mendapatkan Opening Session: Tips & Tricks Public Speaking dari DJ Arie, serta hiburan Entertainment Session: Accoustics Music Performances.


http://www.merryriana.com/2011/12/msd-book-trailer/

Kamis, 08 November 2012

Resensi Buku - 123 Ayat Tentang Seni

Mengaji Ayat-Ayat Tentang Seni

SIAPA tak kenal Remy Sylado. Salah seorang sastrawan Indonesia yang telah menelurkan banyak karya sastra. Ca Bau Kan, merupakan salah satu novel yang ditulisnya pada 1999. Oleh Komunitas Nobel Indonesia, Ca Bau Kan disebut sebagai satu-satunya sastra terbaik Indonesia dalam dua abad terakhir.

Pria bernama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong –atau Yapi Tambayong- tak hanya dikenal sebagai novelis. Dia juga menulis puluhan buku lain bergenre nonfiksi. Salah satu yang terbaru adalah buku berjudul 123 Ayat tentang Seni.


Sesuai judulnya, dalam buku ini Yapi menjelaskan ayat-ayat mengenai lima cabang seni, yakni seni susastra, seni musik, seni drama, seni rupa, dan seni film. Semuanya dirangkai secara unik, dikumpulkan secara sistematis ke dalam 123 ayat, tidak dalam bentuk paragraf seperti buku kebanyakan.

Buku ini menyingkap tradisi literasi sepanjang sejarah umat manusia. Dimulai sejak ketika manusia mengenal peradaban, mengenal budaya tulis-menulis. Dari berbagai sumber literatur, dikumpulkannya menjadi sebuah karya ilmiah dan disusun dalam buku setebal 298 halaman ini.

Setiap cabang seni dibahasnya dengan sangat mendalam. Dimulai dengan definisi dan sejarah awal mula seni tersebut. Seperti dalam seni susastra, ternyata sudah bermula sejak 4.000 tahun Sebelum Masehi.

Dengan bahasannya yang cukup mendalam, Yapi menyebutkan bahwa belum pernah ada buku seperti 123 Ayat tentang Seni dalam kepustakaan Nusantara. Buku yang menyajikan pengertian pelbagai kesenian dalam ladang bahasa keindahan yang menyeluruh, namun mufrad.

Kenapa buku ini penting untuk ditulis? Yapi beralasan, selama ini sejak kita merdeka, seringkali dilatari oleh sentimen-sentimen politik menyangkut paham kebangsaan yang dangkal, sebagai bekas bangsa yang pernah terjajah, maka tidak kecil terjadi kecenderungan menernak prasangka-prasangka kebudayaan dengan mempertajam perbedaan antara Barat dan Timur, yang membuat kita menjadi tidak arif.

Celakanya, kata dia, banyak yang sengaja menyesatkan nalar degan istilah-istilah kesenian yang keliru, yang celakanya diambil dari kamus resmi seperti KBBI.

Seperti ditulis dalam pengantarnya, melalui buku ini, Yapi memberi pengertian yang terbuka untuk memandang kebudayaan lewat kesenian yang beragam dalam suatu pengetahuan yang mufrad tentang filsafat keindahan.

Buku ini tidak hanya cocok dibaca bagi para penggiat seni, namun juga sangat berguna bagi yang selama ini tidak bisa jauh dari lima cabang kesenian. Seperti guru atau pun siswa, akan mendapat banyak pengetahuan ketika membaca buku ini, karena memberikan pengetahuan akan seni yang utuh tanpa terkesan menggurui. 


oleh: Hanhan Husna/wartawan InilahKoranJudul : 123 Ayat Tentang Seni 
Penulis : Yapi Tambayong 
Penerbit : Nuansa Cendikia 
Terbit : Agustus 2012 
Jumlah Halaman : 298 halaman, 15,5 x 23,5 cm

Dicuplik dari INILAHKORAN, Minggu 21 Oktober 2012

Resensi Buku - KADO CINTA UNTUK AYAH BUNDA

Ayah-Bunda, Anak adalah Anugerah 

Niat membangun keluarga bahagia semestinya berpulang pada niatan murni dan tulus semata-mata hendak membangun keluarga sakinah yang penuh aroma mawaddah dan rahmah. Sebaliknya, nafsu riya atau pamer, hanya akan menjauhkan orang tua dari kenikmatan peran sebagai orang tua. Sehingga, keberhasilan apa pun dalam membangun keluarga menjadi tidak berarti bagi kebahagiaan diri, apalagi bila tidak ada orang lain yang memujinya.

Berdasarkan pengalaman KH Dindin Solahudin yang dituangkan dalam buku Kado Cinta untuk Ayah Bunda ini, mungkin juga pergumulan niat di atas dialami para orang tua pada umumnya. Mereka kerap gusar dengan penilaian orang lain dan sering berharap pujian datang menghampirinya. Saat anak menangis kencang, misalnya, biasanya langsung kita gubris, “Jangan nangis keras-keras, malu sama tetangga.” Situasi sebaliknya, saat anak berprestasi, orang tua begitu penuh berharap orang-orang mengetahuinya untuk kemudian memberi pujian atas keberhasilan mendidik anak dan membina keluarga bahagia. Semestinyalah orang tua risau, mengapa begitu berharap penilaian dan pujian dari orang lain?

Akan lebih meyakinkan dan lebih membahagiakan, bila orang tua menjadikan Allah SWT sebagai motivasi kita dalam mengayuh biduk keluarga. Risaulah dengan penilaian Allah, Sang Maha Pencipta bagi semua makhluk dan semua manusia yang beragama. Bukan, sekadar rasa malu pada tetangga atau orang lain yang membuat kita resah.

Orang tua sudah semestinya untuk bersungguh-sungguh menjadi orang tua dengan segala fungsinya. Bila semua kemampuan sudah digerakkan, segenap tenaga dikerahkan, sepenuh perhatian dicurahkan, dan seluang waktu diarahkan, ternyata belum berhasil sesuai harapan, tibalah saatnya orang tua menyadari keterbatasannya. Tidak malah sebaliknya, dirundung duka berkepanjangan dan luka tak berkesembuhan.

Buku setebal 208 halaman ini memang dimaksudkan oleh penulis disiapkan untuk hal tersebut. Yaitu, mencoba membuka mata dan melapangkan dada setiap orang tua maupun pembaca yang bersiap kelak menjadi orang tua. Isinya dorongan semangat kepada orang tua dalam memainkan peranannya dan membesarkan hati manakala mendapat tekanan. Juga memfasilitasi orang tua untuk mengemban tugas dan pekerjaannya sebagai orang tua, dan pada saat bersamaan, mengajak untuk menikmati fungsinya sebagai orang tua. Rumusnya, dilakoni secara nikmat dan senang hati, setiap pekerjaan akan terasa mudah dan memuaskan.

Bab per bab dalam buku yang dalam edisi lama berjudul La Tahzan for Parents ini sepenuhnya mengungkap ruang lingkup dinamika orang tua. Diawali dengan upaya pemaknaan peranan orang tua, pemahaman tingkah-polah anak dan cara menyikapinya. Kemudian berlanjut dengan penjabaran pola sikap orang tua mengasuh anak-anaknya dengan mendiskusikan amarah, amanah, nafkah, ibadah, akidah, harmoni, rahasia, ghibah, pubertas, rongrongan luar, doa, dan munajat.

Prinsip mendasar pemaparan buku ini adalah Islam merupakan fasilitas kehidupan yang menggembirakan, alih-alih kewajiban yang membebani. Islam menyediakan bagi para pemeluknya serba-kemudahan yang dibutuhkan untuk hidup dan bahagia dunia-akhirat.

Judul : KADO CINTA UNTUK AYAH BUNDA, Karena Anak adalah Anugerah 
Penulis : KH Dindin Solahudin 
Penerbit : Mizania, PT Mizan Pustaka 
Cetakan : September 2012 
Tebal : 208 halaman 
Jenis Cover : Soft Cover 
Dimensi : 13 cm x 21 cm 

Bandung, 8 November 2012

Resensi Buku - At-Twitter

At-Twitter, Pidi Baiq Menjawab Semuanya

Berkat anjuran teman-temannya di Twitter, Pidi Baiq (penulis) akhirnya bikin juga buku ini. Dia benar-benar senang mengerjakannya. Menurutnya, ini adalah semangat revolusi iseng daripada tidak mengerjakan apa-apa.

Buku ini diberi nama At-Twitter, mudah-mudahan nama yang paling tepat untuk terdengar jadi seperti sebuah kitab. Tentunya kitab yang tidak suci, tetapi cocok untuk memprovokasi kenangan, tentang bagaimana selama ini, siang dan malam, dia nikmati banyak waktu untuk memandangi monitor komputer, mencoba membuat pernyataan di Twitter serta menerima aneka macam pertanyaan mereka untuk dijawab dengan jawaban sukacita yang belum tentu bisa mereka yakini kebenarannya. Apalagi, dia harus menjawabnya dengan cepat sebelum pertanyaan itu tergeser ke bawah oleh mention susulan yang datang kemudian. Dia gembira ketika orang tahu sesungguhnya dia hanya memberi jawaban, bukan solusi.

Tapi intinya, yang lebih penting dari itu adalah, bisa membangun sebuah prinsip dasar dari tujuan silaturahmi yang menyenangkan. Sepanjang waktu terus usaha mencapai puncak keakraban yang tulus menuju persahabatan yang lebih intim.

Masing-masing harus sudah sedia memberi sikap terbuka akan hal-hal baru dan memberikan penghiburan dan kesenangan dari saling memahami melalui tulisan di Twitter yang dibatasi sampai 140 karakter. Tapi segitu juga lumayan, pada saatnya cukup mampu membuatnya seolah-olah sedang melakukan pembicaraan langsung.

Awalnya, dia berpikir akan mudah mengerjakan buku ini, dan bisa selesai hanya dengan meng-copy paste. Nyatanya, semua data yang ada di Twitter-nya harus dipilih dulu dan mengelompokkannya kedalam satu topik bahasan yang sama melalui pembagian bab yang dia sebut dengan "twit". Dengan cara itu memungkinkan urutan menjadi acak sehingga menjadi tidak lagi sama sebagaimana aslinya di Twitter. Untung dia menganggapnya tidak masalah.

Baginya ini adalah buku, tempat yang lain yang bukan Twitter. Dia merasa tidak perlu mempertahankan tampilan asli sebagaimana yang biasa kita lihat di Twitter. Dia memindahkannya dengan lebih mementingkan isi.

Mudah-mudahan dengan hadirnya buku ini, khalayak yang lebih luas yang tidak memiliki akun Twitter akan bisa membacanya untuk sama-sama menikmati ketidaksempurnaan di dalamnya. Menjadi buku yang bermanfaat.
Judul : At-Twitter 
Penulis : Pidi Baiq 
Penerbit : DAR!Mizan 
Cetakan : Oktober 2012 
Tebal : 208 halaman 
Jenis Cover : Soft Cover 
Dimensi : 13 cm x 21 cm




(Suro Prapanca/Hus) 
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 4 November 2012

Selasa, 02 Oktober 2012

INSPIRASI - Asa Bandung Raih Predikat Kota Buku Sejagat

Bandung - Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jawa Barat Anwaruddin mengatakan, kendati Kota Bandung tak dikenal sebagai kota pelajar, namun warga Kota Bandung lekat dengan iklim intelektual.

"Buktinya, ada 22 universitas negeri dan swasta di sini. Jumlah mahasiswa pun semakin banyak setiap tahunnya. Ditambah menjamurnya ratusan penerbit yang menelurkan ribuan judul buku tiap tahun. Kini tercatat ada 179 penerbit resmi terdaftar di IKAPI Jabar," terang Anwar dalam sambutan pembukaan acara Pameran Buku Bandung 2012 di Gedung Landmark, Jalan Braga Kota Bandung, Selasa (2/10).


Berbagai alasan di atas membuat Ikapi Jabar dan panitia tergerak menggelar pameran buku bertema Menuju Bandung Kota Buku Sejagat. Bertepatan pembukaan acara itu, dibentuk juga panitia persiapan meraih predikat Kota Buku Sejagat yang ditargetkan tercapai 2016.

"Di Indonesia baru Kota Bandung yang berniat mewujudkan tekad seperti itu. Kalau di dunia sudah ada Buenos Aires di Argentina, Bangkok, Madrid, dan beberapa kota lainnya," terang Anwar.

Sementara Wali Kota Bandung Dada Rosada saat membuka resmi pameran buku tersebut mengatakan, konsumsi baca buku masyarakat masih harus ditingkatkan. Antara lain menanamkan pemahaman bahwa buku sama manfaatnya dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

"Diharapkan penerbit menyajikan buku dengan kualitas memadai dan harga terjangkau. Saya berharap pameran buku kali ini menjadi bagian dari upaya pemeliharaan dan peningkatan kebiasaan membaca, sekaligus menjadi kendaraan yang akan membawa masyarakat menuju kualitas hidup lebih baik," harapnya. (evi damayanti/rey)

INSPIRASI - Pram dan Larangan Buku-Bukunya

BUKU, bagi Pramoedya Ananta Toer, dianggap seperti anaknya sendiri. Setelah dewasa, mereka lepas dari orangtua dan bisa membangun hidup sendiri. Maka, mau dilarang, diinjak, ataupun dibakar, itu merupakan sejarah buku itu sendiri, kata ayah enam orang anak itu.

Dengan prinsip seperti itu, ia tak merasa perlu berutang budi kepada mereka yang meminta pemerintah agar mencabut pelarangan buku-bukunya. Walau tak bisa dimungkiri, sebagaimana umumnya pengarang, Pram akan senang bila buah pikirannya dibaca orang. Inilah yang mungkin terjadi pada buku Hoakiau di Indonesia. Buku karangannya yang dilarang dan dalam waktu dekat akan dicetak lagi ini diduga bakal laris terjual. Ketika diterbitkan pada 1960, belum lagi turun dari percetakan, 10 ribu eksemplar buku itu sudah habis terjual. Cetakan berikutnya, dua kali lipat jumlahnya, langsung disita begitu turun dari mesin.


"Buku itu dilarang karena saya dituduh berkhianat menjual negara ke RRC," kata Pram. Ketika itu Menteri Luar Negeri Soebandrio memang sedang terlibat polemik dengan RRC. Ide buku itu, menurut Pram, berangkat dari penindasan pemerintah terhadap warga Tionghoa. Dengan membuat Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1955 [sic:'59], saat itu pemerintah melarang warga Tionghoa berdagang di desa-desa. Bahkan, menurut Pram lagi, sikap diskriminasi itu merembet ke pembunuhan warga Cina di Jawa Barat.

Dari peristiwa inilah, Pram tergerak membela mereka dengan menulis surat di koran Bintang Timur. Tulisannya itu ternyata mendapat perhatian luas dari pembaca, sampai kemudian diterjemahkan ke bahasa Kamboja, Burma, dan Tiongkok. Penerbit Bintang Press pun tertarik untuk membukukannya.

Hoakiau di Indonesia ini mempunyai kenangan khusus baginya karena buku itu menyebabkan ia ditahan. Saat itu, ia dipanggil oleh Penguasa Perang Tertinggi untuk diwawancarai oleh Mayor Sudharmono, yang belakangan menjadi wakil presiden. Lalu, oleh petugas CPM, saya dibawa ke rumah tahanan militer Budi Utomo, cerita Pram. Tiga bulan ia meringkuk di tempat ini sebelum dipindahkan ke LP Cipinang. Keluarganya tak tahu di mana ia berada, padahal saat itu anaknya yang nomor enam dilahirkan. Mereka baru mengerti setelah diberi tahu seorang pejabat rumah tahanan Budi Utomo, Jakarta Pusat.

Soal penahanan sebenarnya bukan hal yang asing bagi putra kelahiran Blora, Jawa Tengah itu. Tahun 1947 ia sudah pernah ditahan oleh pemerintah Belanda di penjara Bukitduri, Jakarta Selatan. Tapi aksi itu tak memadamkan semangatnya untuk terus berkarya. Dari tangannya lahir Cerita dari Blora, Perburuan dan Keluarga Gerilya, yang bisa beredar di masyarakat.

Namun, setelah itu, pelarangan seolah melekat pada buku-bukunya, terutama setelah selama 14 tahun (1965-1979) ia dibuang ke Pulau Buru karena dituduh terlibat Lekra, organisasi kebudayaan yang berafiliasi ke PKI. Padahal, dari Pulau Buru inilah lahir novel-novel yang luar biasa. Sayang, Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca itu tak bisa beredar karena pemerintah menilai buku-buku tersebut berwarna komunis. Ketika sudah keluar dari Pulau Buru, bukunya Sang Pemula dan Nyanyi Sunyi Seorang Bisu juga tak luput dari pelarangan.

Upaya pembungkaman yang dilakukan pemerintah ini tak sepenuhnya efektif karena secara sembunyi-sembunyi orang bisa mendapatkan buku-buku tersebut. Akankah buku Hoakiau di Indonesia yang akan diterbitkan ulang itu bakal dilarang lagi? Semoga saja tidak. Sebab, kata penerima hadiah Magsasay ini, buku tersebut adalah dokumentasi yang relevan dengan peristiwa kerusuhan anti-Cina yang sekarang terjadi. Paling tidak, kerusuhan pada l740 di Batavia, yang menyebabkan sekitar 10 ribu warga Tionghoa terbunuh, bisa dijadikan pengalaman agar peristiwa serupa tak terulang.

Zed Abidien dan Purwani D. Prabandari
Tempo, 6 Oktober 1998
X-URL: http://www.tempo.co.id/majalah/arsip/index-isi.asp?rubrik=buk&nomor=2