Kamis, 25 Juni 2015

Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 2

Potret Pembauran Arjuna-Van Damme

(Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 2) -- SETELAH “Perempuan Bernama Arjuna” karya fiksi bermutu yang bertema “Filsafat dalam Fiksi” beredar akhir tahun 2013, Remy Sylado melanjutkan kisahnya dalam buku “Perempuan Bernama Arjuna 2”. Sang penulis, Remy Sylado, yang nama-nama bekennya lebih dikenal (seperti Yapi Tambayong, Alif Danya Munsyi, Juliana C Panda, Dova Zila, dan Jubal Anak Perang Imanuel) dibanding nama aslinya, menulis lanjutan novel fiksi kedua ini dengan tema “Sinologi dalam Fiksi”. Di blog Best-seller Books ini Anda juga bisa baca resensi trilogi novel karya termutakhir Remy Sylado.

Novel setebal 312 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Nuansa Cendekia ini melanjutkan kisah Arjuna, perempuan muda, bersama suaminya, Jean-Claudie van Damme, Pastor Jesuit yang “insyaf” itu, akhirnya berbulan madu di Bandung, kota yang sejak zaman Belanda punya istilah “Bandoeng is goed voor pas getrowde paar” (Bandung cocok untuk pengantin baru).


Berdua mereka menelusuri keragaman masa kini, mengaca pada masa silam, kemudian mengangkut sejumlah pelajaran kehidupan Sunda, Cina, Belanda, Jawa, Manado, Batak, dan etnik-etnik lain. Dan sinologi (pengetahuan bahasa dan budaya Cina), dalam novel ini mendapatkan porsi dominan karena ilmu-ilmu Cina memang sudah lama masuk ke bumi Nusantara. Di Jawa Barat, pemakaian istilah Ci, seperti Cicadas, Ciroyom, Cimahi, Cilaki, Cihampelas, menjadi petunjuk sejarah yang jelas.

Terdapat banyak pengetahuan dan budaya Cina yang tersebar di setiap halaman novel ini. Tapi jangan berkerut kening dulu, karena ulasannya akan segera Anda temui di catatan-catatan kaki di lembar demi lembar karya fiksi ini yang akan menuntun pemahaman Anda, sang pembaca. So, setelah membaca resensi yang ditulis oleh Suro Prapanca ini, jangan berkerut kening lagi saat membaca bukunya .... :)

Novel ini sangat baik untuk menambah vitamin pemikiran sejarah dan merangsang gairah pengetahuan budaya nasional. Isinya seputar potret kehidupan “Parijs van Java”, yang menukik pada masalah “prasangka rasial”, “pri-nonpri”, “engkoh-encik”, “pembauran”, “masakan Cina”, “Muslim Cina”, “musik Cina”, “obat Cina”, hingga seputar “nyetun”, “purenva di Saritem,” yang pokoknya terasa “edun suradun”,….

Lalu, bagaimana cerita perjalanan pengantin baru ini ke “Bandoeng is goed voor pas getrowde paar”? Bagaimana pembauran Arjuna (keturunan Jawa-Cina) dan Jean-Claudie van Damme (Barat tulen)? Sayang, Anda tak akan mendapatkan porsi sinologi, apabila tak membaca novelnya. Selamat membaca! Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.

Judul: Perempuan Bernama Arjuna 2
ISBN: 978-602-7768-61-1
Penulis: Remy Sylado
Penerbit: Nuansa Cendekia
Cetakan: II, Oktober 2014
Tebal: 312 halaman
Jenis Cover: Soft Cover
Dimensi: 14 x 20 cm
Harga: Rp75.000,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar