Judul Resensi Buku:
Memperkaya Khazanah Kesehatan Populer
(Resensi Buku, Farmasi: Medis & Kesehatan) -- KESEHATAN merupakan sesuatu yang berharga dalam kehidupan. Jadi, mengetahui hal-hal yang berkaitan erat dengan hal-ihwal kesehatan jadi sangat penting. Kita harus menjaga tubuh kita agar tetap sehat dan prima. Salah satu langkah memelihara kesehatan adalah dengan memiliki pengetahuan yang memadai tentang dunia medis dan obat-obatan.
Membaca buku Farmasi: Medis dan Kesehatan ini berarti Anda telah memegang pengetahuan populer mengenai dunia medis dan farmasi di genggaman. Buku yang diterbitkan Penerbit Nuansa Cendekia ini jadi salah satu referensinya. Nah pembaca, setelah baca resensi di best-seller books ini, kayaknya gak cukup deh tanpa Anda membaca langsung buku ini.
Dengan tebal 146 halaman, buku ini berisi pengetahuan dasar tercakup wawasan tentang penyakit, gangguan kesehatan, berikut istilah dan definisinya yang tentu saja akan memenuhi keingintahuan pribadi dan bisa menunjang pengetahuan bagi Anda yang berkeinginan untuk tujuan melanjutkan pendidikannya.
Menurut peresensi (Suro Prapanca), Buku ini memuat serangkaian pemahaman dunia farmasi dan medis. Di dalamnya dibahas tentang dan gangguan kesehatan berikut istilah dan definisinya, penggolongan obat-obatan, dan sebagainya. Pada bagian awal, buku ini memuat istilah dan hal-hal yang berkaitan dengan tema buku dilengkapi ilustrasi. Bagian selanjutnya berisi penggolongan obat-obatan dilengkapi tabel penggolongan obat berdasarkan akar kata dan sedikit ilustrasi.
Pemaparan yang ada di dalam buku karya Hega Angayomi ini dituangkan dalam bahasa yang jernih, dilengkapi tabel, bagan, dan ilustrasi sehingga definisi dan berbagai istilah dalam dunia medis dan farmasi bisa mudah dipahami. Buku ini jadi referensi dasar yang cukup baik dan diperlukan masyarakat modern sekarang ini. Perkayalah khazanah ilmu pengetahuan Anda di dunia medis dan farmasi. Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL: Farmasi: Medis & Kesehatan
TEBAL BUKU & ISBN: 146 halaman; 978-602-7768-63-5
PENULIS: Hega Angayomi
PENERBIT: Nuansa Cendekia
Senin, 09 Februari 2015
Resensi Buku: Dilema Dunia Multi-Finance
Judul Resensi Buku:
Fidusia dan Permasalahannya di Dunia Multifinance
(Resensi Buku: Dilema Dunia Multi-Finance) -- KREATIVITAS Masyarakat dalam mendayagunakan kendaraan bermotor, baik dalam aktivitas keseharian maupun aktivitas produksi, menyebabkan iklim industri pembiayaan semakin kondusif dan dinamis serta berpotensi besar bagi perusahaan pembiayaan (multifinance) dalam menggarap bisnis ini secara maksimal. Oleh karena itu, penting bagi multifinance untuk menciptakan strategi-strategi bisnis yang bersifat market friendly, agar masyarakat/konsumen tetap antusias dan loyal atas produk-produk yang ditawarkan. (Kali ini best-seller books meresensi hal yang rada serius dan berkatian dengan hukum pembiayaan/finance, tapi gak usah kerut kening ya....)
(Nah gitu, sambil senyum saja baca resensi yang ditulis oleh Suro Prapanca ini.) Konflik-konflik antara multifinance dan masyarakat masih sering terjadi dalam praktik dan pelaksanaannya di lapangan. Salah satu contoh konflik yang terjadi adalah perbedaan pandangan hukum terhadap Pasal 11 Undang-Undang Jaminan Fidusia mengenai kewajiban pendaftaran fidusia (fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tetap dalam penguasaan pemilik benda). Sering kali, Pasal 11 ini dikaitkan dengan penarikan unit kendaraan oleh multifinance, sehingga menimbulkan persoalan hukum yang tidak jarang membawa multifinance berhadapan dengan instansi-instansi penegak hukum, baik dalam ranah hukum pidana maupun perdata.
Buku karya Abednego Isa Latuihamallo, yang menjadikan maslah fidusia sebagai objek penelitiannya di Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini menjabarkan permasalahan-permasalahan hukum yang sering terjadi, sekaligus memaparkan kaidah-kaidah hukum yang tidak mungkin tidak dijelaskan karena merupakan dasar hukum yang melatarbelakangi konstruksi hukum pembiayaan konsumen.
Dengan membaca buku setebal 156 halaman ini, harapannya, pembaca, regulator, atau lembaga yang terkait dapat menjembatani permasalahan mengenai ini dengan melalukan edukasi dan sosialisasi secara optimal. Agar, kegiatan pembiayaan ini bersifat konstruktif dan tetap berjalan dalam koridor hukum yang semestinya. Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL: Dilema Dunia Multi-Finance
TEBAL BUKU & ISBN: 156 halaman; 978-602-251-712-2
PENULIS: Abednego Isa Latuihamallo
PENERBIT: Grasindo
Fidusia dan Permasalahannya di Dunia Multifinance
(Resensi Buku: Dilema Dunia Multi-Finance) -- KREATIVITAS Masyarakat dalam mendayagunakan kendaraan bermotor, baik dalam aktivitas keseharian maupun aktivitas produksi, menyebabkan iklim industri pembiayaan semakin kondusif dan dinamis serta berpotensi besar bagi perusahaan pembiayaan (multifinance) dalam menggarap bisnis ini secara maksimal. Oleh karena itu, penting bagi multifinance untuk menciptakan strategi-strategi bisnis yang bersifat market friendly, agar masyarakat/konsumen tetap antusias dan loyal atas produk-produk yang ditawarkan. (Kali ini best-seller books meresensi hal yang rada serius dan berkatian dengan hukum pembiayaan/finance, tapi gak usah kerut kening ya....)
(Nah gitu, sambil senyum saja baca resensi yang ditulis oleh Suro Prapanca ini.) Konflik-konflik antara multifinance dan masyarakat masih sering terjadi dalam praktik dan pelaksanaannya di lapangan. Salah satu contoh konflik yang terjadi adalah perbedaan pandangan hukum terhadap Pasal 11 Undang-Undang Jaminan Fidusia mengenai kewajiban pendaftaran fidusia (fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tetap dalam penguasaan pemilik benda). Sering kali, Pasal 11 ini dikaitkan dengan penarikan unit kendaraan oleh multifinance, sehingga menimbulkan persoalan hukum yang tidak jarang membawa multifinance berhadapan dengan instansi-instansi penegak hukum, baik dalam ranah hukum pidana maupun perdata.
Buku karya Abednego Isa Latuihamallo, yang menjadikan maslah fidusia sebagai objek penelitiannya di Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini menjabarkan permasalahan-permasalahan hukum yang sering terjadi, sekaligus memaparkan kaidah-kaidah hukum yang tidak mungkin tidak dijelaskan karena merupakan dasar hukum yang melatarbelakangi konstruksi hukum pembiayaan konsumen.
Dengan membaca buku setebal 156 halaman ini, harapannya, pembaca, regulator, atau lembaga yang terkait dapat menjembatani permasalahan mengenai ini dengan melalukan edukasi dan sosialisasi secara optimal. Agar, kegiatan pembiayaan ini bersifat konstruktif dan tetap berjalan dalam koridor hukum yang semestinya. Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL: Dilema Dunia Multi-Finance
TEBAL BUKU & ISBN: 156 halaman; 978-602-251-712-2
PENULIS: Abednego Isa Latuihamallo
PENERBIT: Grasindo
Resensi Buku: The Fault in Our Stars
Judul Resensi Buku:
Kisah Cinta bagi Kita Semua!
(Resensi Buku: The Fault in Our Stars) -- MESKI Keajaiban medis mampu mengecilkan tumornya dan membuat Hazel bertahan hidup beberapa tahun lagi, Hazel Grace tetap putus asa. Hazel merasa tidak ada gunanya lagi hidup di dunia. Namun, ketika nasib mempertemukannya dengan Augustus Waters di Grup Pendukung Anak-Anak Penderita Kanker, hidup Hazel berubah 180 derajat. (Ayo pembaca best-seller books, jika hanya resensi yang singkat ini rasanya belum puas deh teraduk-aduk emosinya, tanpa baca langsung novelnya.)
Tokoh utama dalam novel ini, Hanzel, adalah gadis belia berusia enam belas tahun, mengidap kanker tiroid dengan metastasis* di paru-paru. Sedangkan Augustus Waters, adalah remaja yang masih tujuh belas tahun, diidentifikasi mengalami osteosarkoma* satu setengah tahun yang lalu. The Fault in Our Stars juga diangkat menjadi film layar lebar dengan judul sama dengan judul novelnya. Versi filmnya sendiri dirilis di Amerika Serikat pada 16 Mei 2014. Filmnya sendiri disutradarai oleh Josh Boone dan pemainnya antara lain oleh Shailene Woodley sebagai Hanzel, Ansel Elgort sebagai Augustus Waters.
Jangan khawatir pembaca, menurut peresensi (Suro Prapanca), istilah-istilah kedokteran di atas walaupun akan Anda temui saat membaca novel mengasyikkan ini, dapat langsung ada ketahui penjelasannya langsung saat itu juga. Pada novel versi bahasa Indonesianya ini, pemeran tokoh film tersebut menjadi sampul novel dan diterbitkan oleh Penerbit Qanita. Di Amerika sana, novelnya merupakan buku bestseller versi New York Times dan filmnya sendiri menjadi film unggulan dari Twentieth Century Fox.
Membaca novel karya John Green ini pembaca seperti diajak berempati bagaimana kondisi psikologis penderita penyakit yang divonis tidak akan hidup lebih lama lagi. Singkatnya, novel setebal 424 halaman ini sungguh mencerahkan, berani, dan menggugah. The Fault in Our Stars dengan brilian mengeksplorasi kelucuan, ketegangan, juga tragisnya hidup dan cinta.
Bagi Anda, pembaca, yang penasaran terhadap penulis buku ini, bisa berkomunikasi melalui follow twitternya di @realjohngreen dan tumblr, fishingboatproceeds.tumblr.com atau kunjungi www.johngreenbooks.com. John Green adalah penulis bestseller dunia yang sering mendapatkan penghargaan atas karya-karyanya. Dengan saudaranya, Hank, John mengelola akun Vlogbrothers (youtube.vlogbrothers)
Di awal novel ini sang penulis menyempatkan memberi catatan: “Buku ini karya fiksi. Akulah pengarangnya.” Sepertinya John ingin menegaskan untuk tidak menebak-nebak apakah ada fakta-fakta yang tersembunyi di dalam cerita ini. Dia ingin menyampaikan, bahwa cerita khayalan juga bisa bermakna, bagi kita semua, sesama manusia. Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL : The Fault in Our Stars
TEBAL BUKU & ISBN : 424 halaman; 978-602-1637-39-5
PENULIS : John Green
PENERBIT : Qanita, PT Mizan Pustaka
Kisah Cinta bagi Kita Semua!
(Resensi Buku: The Fault in Our Stars) -- MESKI Keajaiban medis mampu mengecilkan tumornya dan membuat Hazel bertahan hidup beberapa tahun lagi, Hazel Grace tetap putus asa. Hazel merasa tidak ada gunanya lagi hidup di dunia. Namun, ketika nasib mempertemukannya dengan Augustus Waters di Grup Pendukung Anak-Anak Penderita Kanker, hidup Hazel berubah 180 derajat. (Ayo pembaca best-seller books, jika hanya resensi yang singkat ini rasanya belum puas deh teraduk-aduk emosinya, tanpa baca langsung novelnya.)
Tokoh utama dalam novel ini, Hanzel, adalah gadis belia berusia enam belas tahun, mengidap kanker tiroid dengan metastasis* di paru-paru. Sedangkan Augustus Waters, adalah remaja yang masih tujuh belas tahun, diidentifikasi mengalami osteosarkoma* satu setengah tahun yang lalu. The Fault in Our Stars juga diangkat menjadi film layar lebar dengan judul sama dengan judul novelnya. Versi filmnya sendiri dirilis di Amerika Serikat pada 16 Mei 2014. Filmnya sendiri disutradarai oleh Josh Boone dan pemainnya antara lain oleh Shailene Woodley sebagai Hanzel, Ansel Elgort sebagai Augustus Waters.
Jangan khawatir pembaca, menurut peresensi (Suro Prapanca), istilah-istilah kedokteran di atas walaupun akan Anda temui saat membaca novel mengasyikkan ini, dapat langsung ada ketahui penjelasannya langsung saat itu juga. Pada novel versi bahasa Indonesianya ini, pemeran tokoh film tersebut menjadi sampul novel dan diterbitkan oleh Penerbit Qanita. Di Amerika sana, novelnya merupakan buku bestseller versi New York Times dan filmnya sendiri menjadi film unggulan dari Twentieth Century Fox.
Membaca novel karya John Green ini pembaca seperti diajak berempati bagaimana kondisi psikologis penderita penyakit yang divonis tidak akan hidup lebih lama lagi. Singkatnya, novel setebal 424 halaman ini sungguh mencerahkan, berani, dan menggugah. The Fault in Our Stars dengan brilian mengeksplorasi kelucuan, ketegangan, juga tragisnya hidup dan cinta.
Bagi Anda, pembaca, yang penasaran terhadap penulis buku ini, bisa berkomunikasi melalui follow twitternya di @realjohngreen dan tumblr, fishingboatproceeds.tumblr.com atau kunjungi www.johngreenbooks.com. John Green adalah penulis bestseller dunia yang sering mendapatkan penghargaan atas karya-karyanya. Dengan saudaranya, Hank, John mengelola akun Vlogbrothers (youtube.vlogbrothers)
Di awal novel ini sang penulis menyempatkan memberi catatan: “Buku ini karya fiksi. Akulah pengarangnya.” Sepertinya John ingin menegaskan untuk tidak menebak-nebak apakah ada fakta-fakta yang tersembunyi di dalam cerita ini. Dia ingin menyampaikan, bahwa cerita khayalan juga bisa bermakna, bagi kita semua, sesama manusia. Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL : The Fault in Our Stars
TEBAL BUKU & ISBN : 424 halaman; 978-602-1637-39-5
PENULIS : John Green
PENERBIT : Qanita, PT Mizan Pustaka
Resensi Buku: 50 Ritual Pagi Miliarder Dunia
Judul Resensi Buku:
Ritual Pagi ala Miliarder Dunia
(Resensi Buku: 50 Ritual Pagi Miliarder Dunia) -- PAGI adalah awal dari hari dan sepertinya tak ada yang tak sepakat kalau pagi itu memiliki keindahan tersendiri. Udaranya pun segar. Di awal hari inilah, banyak inspirasi datang pada saat-saat menjelang matahari terbit. Masalahnya, untuk sebagian orang terutama yang bekerja hingga larut malam, keindahan pagi sering kali terlewatkan. Mereka masih asyik dibuai mimpi lantaran kebablasan tidur! Jadi, boro-boro menikmati pagi, apalagi menikmati tulisan-tulisan di Best-seller books ini.
Malah, sebagian (banyak) lagi, masih malas bangun pagi? Apa pasal (barangkali termasuk Anda)?, jangan-jangan Anda bingung harus melakukan apa ketika beranjak dari tempat tidur pada pagi hari. Ayo bangun pagi! Kemudian baca “50 Ritual Pagi Miliarder Dunia” karya Budi Safa’at, penulis yang juga redaktur di media cetak harian ini.
Menurut hemat saya, Suro Prapanca (peresensi yang tinggal di Bandung, ... sekadar info ya), dengan membaca buku setebal 210 halaman yang diterbitkan oleh Grasindo ini, Anda akan menyimak kisah-kisah yang datang dari tokoh-tokoh terkenal yang sukses. Khususnya “ritual” pagi setiap harinya yang tak pernah mereka lewatkan. Tirulah kebiasaan para tokoh terkemuka di dunia yang selalu menyibukkan diri sebelum bersantap makanan di meja makan. Inc Magazine memaparkan bahwa biasanya orang akan cenderung lebih proaktif dan produktif pada pagi hari. Selain itu, memulai hari dengan berolahraga akan memberi banyak manfaat untuk kesehatan.
Pagi memang menyimpan berjuta cerita. Akan sangat menarik disimak, ketika kisah-kisah itu datang dari para tokoh terkenal yang sukses. Belum banyak yang tahu rahasia pagi dari sosok-sosok hebat, seperti juara dunia 6 kali MotoGP, Valentino Rossi; Kanselir Jerman Angela Merkel, dan masih banyak lagi pesohor dunia dari mulai “superwomen”, selebritas-olahragawan, sampai pebisnis sukses.
Mereka adalah sumber inspirasi. Maka, tak ada salahnya menyimak, menyerap, hingga mencontoh kebiasaan-kebiasaan mereka dalam menjalani kesehariannya. Dalam buku ini, ada banyak cerita menarik “ritual” mereka yang ternyata sungguh di luar dugaan! Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL : 50 Ritual Pagi Miliarder Dunia
TEBAL BUKU & ISBN : 210 halaman; 978-602-251-740-5
PENULIS : Budi Safa’at
PENERBIT : Grasindo
Ritual Pagi ala Miliarder Dunia
(Resensi Buku: 50 Ritual Pagi Miliarder Dunia) -- PAGI adalah awal dari hari dan sepertinya tak ada yang tak sepakat kalau pagi itu memiliki keindahan tersendiri. Udaranya pun segar. Di awal hari inilah, banyak inspirasi datang pada saat-saat menjelang matahari terbit. Masalahnya, untuk sebagian orang terutama yang bekerja hingga larut malam, keindahan pagi sering kali terlewatkan. Mereka masih asyik dibuai mimpi lantaran kebablasan tidur! Jadi, boro-boro menikmati pagi, apalagi menikmati tulisan-tulisan di Best-seller books ini.
Malah, sebagian (banyak) lagi, masih malas bangun pagi? Apa pasal (barangkali termasuk Anda)?, jangan-jangan Anda bingung harus melakukan apa ketika beranjak dari tempat tidur pada pagi hari. Ayo bangun pagi! Kemudian baca “50 Ritual Pagi Miliarder Dunia” karya Budi Safa’at, penulis yang juga redaktur di media cetak harian ini.
Menurut hemat saya, Suro Prapanca (peresensi yang tinggal di Bandung, ... sekadar info ya), dengan membaca buku setebal 210 halaman yang diterbitkan oleh Grasindo ini, Anda akan menyimak kisah-kisah yang datang dari tokoh-tokoh terkenal yang sukses. Khususnya “ritual” pagi setiap harinya yang tak pernah mereka lewatkan. Tirulah kebiasaan para tokoh terkemuka di dunia yang selalu menyibukkan diri sebelum bersantap makanan di meja makan. Inc Magazine memaparkan bahwa biasanya orang akan cenderung lebih proaktif dan produktif pada pagi hari. Selain itu, memulai hari dengan berolahraga akan memberi banyak manfaat untuk kesehatan.
Pagi memang menyimpan berjuta cerita. Akan sangat menarik disimak, ketika kisah-kisah itu datang dari para tokoh terkenal yang sukses. Belum banyak yang tahu rahasia pagi dari sosok-sosok hebat, seperti juara dunia 6 kali MotoGP, Valentino Rossi; Kanselir Jerman Angela Merkel, dan masih banyak lagi pesohor dunia dari mulai “superwomen”, selebritas-olahragawan, sampai pebisnis sukses.
Mereka adalah sumber inspirasi. Maka, tak ada salahnya menyimak, menyerap, hingga mencontoh kebiasaan-kebiasaan mereka dalam menjalani kesehariannya. Dalam buku ini, ada banyak cerita menarik “ritual” mereka yang ternyata sungguh di luar dugaan! Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL : 50 Ritual Pagi Miliarder Dunia
TEBAL BUKU & ISBN : 210 halaman; 978-602-251-740-5
PENULIS : Budi Safa’at
PENERBIT : Grasindo
Selasa, 03 Februari 2015
Resensi Buku: Marc Marquez, Si Semut Merah Pencetak Rekor
Judul Resensi Buku:
Tentang 'Luar-Dalam' Sang Juara Dunia(Resensi Buku: Marquez, Si Semut Merah Pencetak Rekor) -- “SAYA hanya melakukan yang terbaik untuk memenangi setiap serinya, jika tiap saya menang juga mendulang rekor, ya saya senang-senang saja.”
Kutipan itu, terlontar dari mulut seorang Marc Marquez, juara dunia sekaligus 'raja rekor' di dunia MotoGP. Tak diragukan lagi, dalam dua musim balapan terakhir, dialah 'magnet' terbesar yang mampu menyedot perhatian penggila olahraga otomotif ini. Di best-seller books inilah Anda akan mengetahui ternyata ada buku-buku tentang dunia olahraga yang patut dibaca.
Sang penulis resensi memberikan bocoran ada apa sih antara Marc Marquez dan semut merah? Semula banyak orang penasaran mengapa pebalap yang pada tahun 2013 bak mesin pencetak rekor ini mengidentikkan dirinya dengan semut merah. Padahal semut merah adalah binatang sangat kecil, yang tentu tidak sebanding dengan segala pencapaian yang berhasil ia raih sejak masih usia belia.
Tetapi, pemuda kelahiran sebuah kota kecil di Spanyol ini ternyata punya alasan khusus di balik pemilihan “si semut merah” yang belakangan malah jadi salah satu julukannya di lintasan balapan. Sebuah alasan yang pastinya akan segera diamini juga oleh para penggemarnya, apalagi saat “si semut merah” berhasil memecahkan hingga 24 rekor dalam seri balapan MotoGP tahun lalu.
Marquez dan julukannya itu hanyalah sebagian kecil dari cerita di balik perjalanan karier pemuda asal Catalunya, Spanyol itu. Kebiasaan-kebiasaan Marquez di luar lintasan balapan, termasuk cerita tentang kisah cintanya juga sangat menarik untuk disimak.
Banyak cerita menarik lainnya, yang juga dibahas dalam buku terbitan Grasindo ini. Semua diceritakan secara detail, dari mulai sang pebalap merintis karier, hingga menjadi salah satu fenomena besar di dunia MotoGP. Selamat membaca! Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran. (BSF/Suro Prapanca)
JUDUL : Marc Marquez, Si Semut Merah Pencetak Rekor
PENULIS : Budi Safa’at
PENERBIT : Grasindo
TAHUN TERBIT : September 2014
HARGA BUKU : Rp41.650
Resensi Buku: GUNUNG PADANG
Judul Resensi Buku:
Di Balik Polemik Situs Gunung Padang
(Resensi Buku: Gunung Padang) -- GUNUNG Padang adalah situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat, tepatnya di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasinya sekitar 20 kilometer dari persimpangan kota Kecamatan Warung Kondang, antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas areal sekitar 3 hektare sehingga bisa disebut menjadi kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara, dengan ketinggian 885 mdpl. Tentunya tepat sekali bila ingin tahu lebih, silakan baca di best-seller books, pasti deh ingin baca langsung bukunya.
Namun sayang, beberapa tahun belakangan, pemberitaan situs Gunung Padang di media massa sarat dengan polemik. Banyak orang dibuat penasaran tentang apa yang dilakukan para peneliti di sana dan apa yang ditemukan.
Apa yang terjadi di Gunung Padang? Mengapa para pakar di luar tim peneliti selalu menyerang tim peneliti yang sedang melakukan penelitian, bahkan bermaksud memenjarakan para peneliti? Apa saja yang telah berhasil ditemukan para peneliti di Gunung Padang? Itulah sang peresensi (Suro Prapanca) yang yakin, pertanyaan-pertanyaan ini juga yang khalayak umum ingin mengetahui jawabannya
Jawaban-jawaban dari pertanyaan itulah yang diketengahkan sang penulis, Hermawan Aksan, sebagai seorang jurnalis, mencoba meliput hasil penelitian secara langsung di sana. Mengumpulkan arsip-arsip berita, mengumpulkan laporan para peneliti, serta mewawancarai para peneliti dan narasumber lain, kemudian menyajikannya dalam sebuah buku yang sangat penting untuk dibaca kita semua.
Di masa yang akan datang, Gunung Padang akan tampil fenomenal karena kemegahannya. Buku ini akan menjadi saksi sejarah penting sehingga kita tidak perlu menunda menyerap beragam informasi dan temuan-temuan yang berhasil diteliti Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM). Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
Di Balik Polemik Situs Gunung Padang
(Resensi Buku: Gunung Padang) -- GUNUNG Padang adalah situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat, tepatnya di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasinya sekitar 20 kilometer dari persimpangan kota Kecamatan Warung Kondang, antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas areal sekitar 3 hektare sehingga bisa disebut menjadi kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara, dengan ketinggian 885 mdpl. Tentunya tepat sekali bila ingin tahu lebih, silakan baca di best-seller books, pasti deh ingin baca langsung bukunya.
Namun sayang, beberapa tahun belakangan, pemberitaan situs Gunung Padang di media massa sarat dengan polemik. Banyak orang dibuat penasaran tentang apa yang dilakukan para peneliti di sana dan apa yang ditemukan.
Apa yang terjadi di Gunung Padang? Mengapa para pakar di luar tim peneliti selalu menyerang tim peneliti yang sedang melakukan penelitian, bahkan bermaksud memenjarakan para peneliti? Apa saja yang telah berhasil ditemukan para peneliti di Gunung Padang? Itulah sang peresensi (Suro Prapanca) yang yakin, pertanyaan-pertanyaan ini juga yang khalayak umum ingin mengetahui jawabannya
Jawaban-jawaban dari pertanyaan itulah yang diketengahkan sang penulis, Hermawan Aksan, sebagai seorang jurnalis, mencoba meliput hasil penelitian secara langsung di sana. Mengumpulkan arsip-arsip berita, mengumpulkan laporan para peneliti, serta mewawancarai para peneliti dan narasumber lain, kemudian menyajikannya dalam sebuah buku yang sangat penting untuk dibaca kita semua.
Di masa yang akan datang, Gunung Padang akan tampil fenomenal karena kemegahannya. Buku ini akan menjadi saksi sejarah penting sehingga kita tidak perlu menunda menyerap beragam informasi dan temuan-temuan yang berhasil diteliti Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM). Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL : Gunung Padang
TEBAL BUKU & ISBN : 284 halaman; 978-602-7768-96-3
PENULIS : Hermawan Aksan
PENERBIT : Nuansa Cendekia
TEBAL BUKU & ISBN : 284 halaman; 978-602-7768-96-3
PENULIS : Hermawan Aksan
PENERBIT : Nuansa Cendekia
Resensi Buku: Manajemen Krisis Transportasi
Judul Resensi Buku:
Mengelola dan Mitigasi Krisis Transportasi
(Resensi Buku: Manajemen Krisis Transportasi) -- TRANSPORTASI, dari dulu hingga sekarang, bagi negara maju maupun berkembang, adalah kebutuhan yang harus dipersiapkan dan dipenuhi bagi masyarakat. Apalagi bagi kota-kota besar di Indonesia, transportasi adalah masalah yang seperti tidak ada habis-habisnya untuk menjadi pemikiran dan kebijakan suatu pemerintahan. Transportasi telah menjadi kebutuhan dan tuntutan manusia dalam berbagai kondisi. Dengan demikian transportasi selalu menarik untuk dikaji dan dipaparkan agar dapat merespons kebutuhan manusia. Senang bisa buku tentang hal ihwal transportasi ini di best-seller books.
Kajian dalam buku Manajemen Krisis Transportasi ini dikemas untuk memecahkan masalah kegawatdaruratan di bidang transportasi, khususnya apabila terjadi bencana alam, unjuk rasa atau demo, musim angkutan khusus (Lebaran dan Natal serta Tahun Baru), dan kecelakaan transportasi merupakan peristiwa yang berdampak terhadap transportasi.
Buku ini, menurut sang peresensi (Suro Prapanca), menjelaskan bagaimana situasi dan penanganan yang harus dilakukan ketika terjadi krisis di bidang transportasi. Penulis, Haryo Satmiko, yang juga sebagai pengajar di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan (Pusbang SDM-AP) Bogor, Jawa Barat, menyajikan materi untuk memasyarakatkan ilmu transportasi. Sangat berguna bagai semua yang berkepentingan, baik itu pejabat, aparat terkait, dan masyarakat umum untuk mengambil tindakan ketika terjadi krisis transportasi. Selamat membaca! Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL : Manajemen Krisis Transportasi
TEBAL BUKU & ISBN : 164 halaman; 978-602-7768-90-1
PENULIS : Haryo Satmiko, ATD, SSos, MPd.
PENERBIT : Nuansa Cendekia
Mengelola dan Mitigasi Krisis Transportasi
(Resensi Buku: Manajemen Krisis Transportasi) -- TRANSPORTASI, dari dulu hingga sekarang, bagi negara maju maupun berkembang, adalah kebutuhan yang harus dipersiapkan dan dipenuhi bagi masyarakat. Apalagi bagi kota-kota besar di Indonesia, transportasi adalah masalah yang seperti tidak ada habis-habisnya untuk menjadi pemikiran dan kebijakan suatu pemerintahan. Transportasi telah menjadi kebutuhan dan tuntutan manusia dalam berbagai kondisi. Dengan demikian transportasi selalu menarik untuk dikaji dan dipaparkan agar dapat merespons kebutuhan manusia. Senang bisa buku tentang hal ihwal transportasi ini di best-seller books.
Kajian dalam buku Manajemen Krisis Transportasi ini dikemas untuk memecahkan masalah kegawatdaruratan di bidang transportasi, khususnya apabila terjadi bencana alam, unjuk rasa atau demo, musim angkutan khusus (Lebaran dan Natal serta Tahun Baru), dan kecelakaan transportasi merupakan peristiwa yang berdampak terhadap transportasi.
Buku ini, menurut sang peresensi (Suro Prapanca), menjelaskan bagaimana situasi dan penanganan yang harus dilakukan ketika terjadi krisis di bidang transportasi. Penulis, Haryo Satmiko, yang juga sebagai pengajar di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan (Pusbang SDM-AP) Bogor, Jawa Barat, menyajikan materi untuk memasyarakatkan ilmu transportasi. Sangat berguna bagai semua yang berkepentingan, baik itu pejabat, aparat terkait, dan masyarakat umum untuk mengambil tindakan ketika terjadi krisis transportasi. Selamat membaca! Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
JUDUL : Manajemen Krisis Transportasi
TEBAL BUKU & ISBN : 164 halaman; 978-602-7768-90-1
PENULIS : Haryo Satmiko, ATD, SSos, MPd.
PENERBIT : Nuansa Cendekia
Langganan:
Postingan (Atom)