Judul Resensi Buku:
Memandang Kematian, Menyikapi Kehidupan
(Resensi Buku: Di Balik Tirai Kematian) -- ALI BIN ABI THALIB Menyampaikan, “Aku tidak melihat sesuatu yang hak lagi pasti terjadi, namun dianggap batil dan tidak bakal terjadi, seperti halnya maut. Dan aku tidak melihat sesuatu yang batil dan pasti lenyap, namun dianggap hak dan langgeng, seperti halnya dunia.”
Ungkapan tersebut merupakan bentuk keheranan Ali bin Abi Thalib kepada orang-orang yang melupakan mati padahal setiap saat ia melihat kematian. Hal sama juga pernah disampaikan oleh Salman Al Farisi yang mengaku heran kepada orang-orang yang melalaikan kematian padahal maut tidak pernah lalai terhadapnya.
Maka, ketika seseorang ditakdirkan untuk hidup, yang bersangkutan pun harus mau menerima kenyataan bahwa ia harus mati. Tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa tidak ada sesuatu yang pasti bagi yang hidup kecuali kematian. Silakan baca resensi selanjutnya di blog Best-seller Books ini.
Secara garis besar, ada dua pandangan tentang kematian. Pertama, mengungkapkan bahwa kematian adalah akhir dari segalanya (penganut paham eksistensialisme). Kedua, mengartikan kematian sebagai pintu menuju kenyataan yang lain. Kematian bukanlah akhir kehidupan manusia, melainkan jalan menuju kehidupan yang lain dalam kondisi berbeda (pandangan kaum teolog dan agamawan).
Di Balik Tirai Kematian (menurut peresensi buku ini, Suro Prapanca) buku yang memuat kisah-kisah nyata, ini sungguh nyata hikmah yang bisa dipetik. Dengan buku setebal 290 halaman ini, Anda –sidang pembaca—dapat memetik hikmah dari kisah wafatnya Rasulullah dan para sahabat, kematian para ulama dan pencinta ilmu, kematian para tiran dan pembangkang, kematian tokoh-tokoh terkenal. Serta dengan buku kisah hikmah yang diterbitkan Syaamil Books ini, pembaca juga bisa mengambil hikmah dari kisah kematian husnul khatimah dan kematian su’ul khatimah.
Agama mengajarkan, kematian dengan tujuan agar manusia tidak salah memandang kematian sehingga tidak salah pula dalam menyikapi kehidupan. Dengan demikian, kematian, pada satu sisi menjadi akhir dari kehidupan di dunia. Di sisi yang lain, kematian menjadi awal dari kehidupan di akhirat. Keduanya saling berhubungan dan memengaruhi. Jadi, bagaimana mungkin kita akan memanen kebaikan, kebahagiaan, dan kenikmatan alam akhirat jika yang kita tanam adalah benih permusuhan, angkara murka, pengingkaran, dan bermacam keburukan? Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran. (Peresensi, Suro Prapanca)
Judul Buku : Di Balik Tirai Kematian
ISBN : 978-979-055-446-7
Penulis : Sulaiman Abdurrahim dan Tauhid Nur Azhar
Penerbit : Syaamil Books
Cetakan : 2013
Jenis Cover : Soft Cover
Tebal : 290 halaman
Dimensi : 13 x 20,5 cm
Kategori : Kisah Hikmah
Dimuat juga di INILAH KORAN, Minggu 20 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar