Mengenal Tokoh Pendidikan Luar Biasa
PERTUMBUHAN Pendidikan luar biasa (pendidikan khusus) telah berkembang secara bertahap selama 150 tahun yang lalu, dimulai sejak sekitar tahun 1850. Pada mulanya pendidikan luar biasa merupakan bidang kecil, kurang dimengerti dan kurang dibiayai. Selama beberapa dasawarsa, pendidikan luar biasa telah menjadi gerakan multidimensi yang mencakup banyak kelompok dan kepentingan umum. Meskipun secara khusus isinya mengenai pendidikan dan pelatihan anak-anak berbakat dan berkebutuhan khusus, juga meluas ke dalam psikologi dan kedokteran.
Sekarang ini, pendidikan luar biasa (PLB) di dunia, khususnya di Indoensia, telah cukup maju dan berkembang, baik secara teoritis maupun secara praktis. Pengembangan inovasi layanan pendidikan luar biasa bagi anak yang mempunyai kebutuhan khusus, baik SLB maupun di sekolah umum. Juga, pengembangan teknologi bidang PLB yang inovatif.
Dalam buku Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Luar Biasa ini para pembaca akan lebih mengenal para tokoh dalam dunia pendidikan luar biasa atau juga disebut pendidikan khusus yang mencakup tokoh dunia, termasuk beberapa tokoh asal Indonesia yang berjasa di dunia pendidikan khusus tersebut. Sebanyak 224 entri.
Tokoh-tokoh dalam ensiklopedi ini mewakili posisi teoretis, bidang-bidang keahlian, disiplin ilmu (antara lain pendidikan khusus, psikologi, kedokteran, patologi bicara, terapi fisik, psikologi pendidikan, dan psikologi sekolah). Juga para praktisi, akademisi, dan administrator. Para pakar dari banyak disiplin ilmu, meliputi pendidikan, politik, dan filsafat juga menyumbang entri ensiklopedi ini.
Pendidikan luar biasa atau pendidikan khusus merupakan fokus yang berpihak pada kepentingan umum, meskipun masyarakat yang peduli ilmu ini masih terbatas. Mudah-mudahan buku setebal 456 halaman ini dapat berandil besar dalam kemanfaatannya, baik bagi masyarakat luas maupun perkembangan pendidikan khusus (atau juga biasa dikenal dengan pendidikan luar biasa). Orang-orang, baik secara individu maupun lembaga, yang telah melayani dan mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan luar biasa selama bertahun-tahun patut merenung.
Mengapa? Ketika kepedulian masyarakat dan komitmennya terhadap kebutuhan anak luar biasa/berkebutuhan khusus terasa minimal atau bahkan kurang, namun sampai saat ini mereka bisa merasa senang dan kagum terhadap usaha luas yang telah dicapainya. Selamat membaca dan menyelami lautan pengalaman para tokoh yang ada dalam buku ini. Mereka adalah orang-orang yang punya banyak jasa. Sedangkan kita, jasa apakah yang telah kita sumbangkan bagi kehidupan orang lain?
Judul : Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Luar Biasa
ISBN : 978-602-8395-75-5
Penulis : MIF Baihaqi, Cecil R Reynolds, Lester Mann
Penerbit : Nuansa Cendekia
Cetakan : Maret 2014
Jenis Cover : Soft Cover
Tebal : 456 halaman
Dimensi : 15,5 x 23,5 cm
Kategori : Biografi Singkat
Bandung, 22 Maret 2014
Dimuat juga di INILAH KORAN, Minggu 23 Maret 2014
Jumat, 28 Maret 2014
Resensi Buku: Kitab Epos MAHABHARATA
Versi Asli dan Eksklusif MAHABHARATA
MAHABHARATA, Sebuah karya sastra kuno yang ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa atau Wiyasa dari India. Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka, sang seratus Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara Hastinapura (Astina). Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra yang pertempurannya berlangsung selama delapan belas hari.
Bukan sekadar sebuah epik! Ini adalah roman yang menceritakan laki-laki dan perempuan heroik serta beberapa tokoh luar biasa. Karya ini merupakan seni sastra dalam dirinya sendiri yang mengandung rahasia hidup, filsafat relasi sosial dan etik, serta pemikiran penting tentang masalah-masalah manusia yang sulit dicari padanannya.
Dengan membaca karya besar ini, kita akan tahu keagungan dan kedalaman jiwa manusia. Dan, kisah ini adalah rekaman pikiran serta semangat orang-orang yang lebih mementingkan kebaikan di atas kenikmatan dan kesenangan dunia, sekaligus yang melihat misteri kehidupan secara lebih mendalam.
Kita dapat mengatakan bahwa Mahabharata merupakan samudra luas dan dalam yang berisi permata dan mutiara berharga yang tidak terhitung jumlahnya. Bersama dengan Ramayana, buku ini merupakan sumber etika dan kebudayaan Timur yang tidak ada habis-habisnya.
C Rajagopalachari menyusun versi kisah Mahabharata ini dalam bentuk tertulis untuk kaum muda dan dalam epik orisinal. Sehingga, setelah menghayati dan meresapi epik klasik ini, pembaca akan menghadapi hidup dengan lebih berani, serta kehendak hati yang lebih kuat, dan pikiran yang lebih bersih. Buku ini tidak hanya sekadar kisah atau cerita pada umumnya, Mahabharata adalah rekaman pikiran dan semangat nenek moyang, yang lebih mementingkan kebaikan di atas kenikmatan dan kesenangan. Serta, melihat misteri kehidupan secara lebih mendalam di tengah upaya yang tidak ada habis-habisnya untuk mendapatkan hal-hal yang maya di dunia yang materialistis.
Rasanya pantas kita haturkan terima kasih pada mereka yang telah melestarikan epik yang sudah berusai berabad-abad ini, terlepas dari sekian banyak perubahan yang dialami bangsa pasca-zaman Wiyasa (hasil karyanya, Mahabharata) dan Walmiki (hasil karyanya, Ramayana). Berabad-abad yang lalu muncul ungkapan “Apa yang tidak ada dalam karya besar Mahabharata ini, tidak aka nada di mana pun.” Sekarang, setelah dua puluh abad, dapat dikatakan dengan ungkapan yang sama, “Siapa pun yang tidak mengenal karya besar Mahabharata ini, tidak tahu keagungan dan kedalaman jiwa manusia; ia telah meluputkan percobaan dan tragedi, serta keindahan dan keagungan hidup manusia.” Selamat membaca.
Judul : Kitab Epos MAHABHARATA
ISBN : 978-602-7640-50-4
Penulis : C. Rajagopalachari
Penerjemah : Yudhi Murtanto
Penerbit : IRCiSoD
Cetakan : Februari, 2013
Jenis Cover : Hard Cover
Tebal : 482 halaman
Dimensi : 16 x 24,5 cm
Kategori : Epos Klasik
Bandung, 22 Maret 2014
Dimuat juga di INILAH KORAN, Minggu 23 Maret 2014
MAHABHARATA, Sebuah karya sastra kuno yang ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa atau Wiyasa dari India. Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka, sang seratus Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara Hastinapura (Astina). Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra yang pertempurannya berlangsung selama delapan belas hari.
Bukan sekadar sebuah epik! Ini adalah roman yang menceritakan laki-laki dan perempuan heroik serta beberapa tokoh luar biasa. Karya ini merupakan seni sastra dalam dirinya sendiri yang mengandung rahasia hidup, filsafat relasi sosial dan etik, serta pemikiran penting tentang masalah-masalah manusia yang sulit dicari padanannya.
Dengan membaca karya besar ini, kita akan tahu keagungan dan kedalaman jiwa manusia. Dan, kisah ini adalah rekaman pikiran serta semangat orang-orang yang lebih mementingkan kebaikan di atas kenikmatan dan kesenangan dunia, sekaligus yang melihat misteri kehidupan secara lebih mendalam.
Kita dapat mengatakan bahwa Mahabharata merupakan samudra luas dan dalam yang berisi permata dan mutiara berharga yang tidak terhitung jumlahnya. Bersama dengan Ramayana, buku ini merupakan sumber etika dan kebudayaan Timur yang tidak ada habis-habisnya.
C Rajagopalachari menyusun versi kisah Mahabharata ini dalam bentuk tertulis untuk kaum muda dan dalam epik orisinal. Sehingga, setelah menghayati dan meresapi epik klasik ini, pembaca akan menghadapi hidup dengan lebih berani, serta kehendak hati yang lebih kuat, dan pikiran yang lebih bersih. Buku ini tidak hanya sekadar kisah atau cerita pada umumnya, Mahabharata adalah rekaman pikiran dan semangat nenek moyang, yang lebih mementingkan kebaikan di atas kenikmatan dan kesenangan. Serta, melihat misteri kehidupan secara lebih mendalam di tengah upaya yang tidak ada habis-habisnya untuk mendapatkan hal-hal yang maya di dunia yang materialistis.
Rasanya pantas kita haturkan terima kasih pada mereka yang telah melestarikan epik yang sudah berusai berabad-abad ini, terlepas dari sekian banyak perubahan yang dialami bangsa pasca-zaman Wiyasa (hasil karyanya, Mahabharata) dan Walmiki (hasil karyanya, Ramayana). Berabad-abad yang lalu muncul ungkapan “Apa yang tidak ada dalam karya besar Mahabharata ini, tidak aka nada di mana pun.” Sekarang, setelah dua puluh abad, dapat dikatakan dengan ungkapan yang sama, “Siapa pun yang tidak mengenal karya besar Mahabharata ini, tidak tahu keagungan dan kedalaman jiwa manusia; ia telah meluputkan percobaan dan tragedi, serta keindahan dan keagungan hidup manusia.” Selamat membaca.
Judul : Kitab Epos MAHABHARATA
ISBN : 978-602-7640-50-4
Penulis : C. Rajagopalachari
Penerjemah : Yudhi Murtanto
Penerbit : IRCiSoD
Cetakan : Februari, 2013
Jenis Cover : Hard Cover
Tebal : 482 halaman
Dimensi : 16 x 24,5 cm
Kategori : Epos Klasik
Bandung, 22 Maret 2014
Dimuat juga di INILAH KORAN, Minggu 23 Maret 2014
Resensi Buku: Petarung Politik, Profil Capres-Cawapres RI Potensial 2014
Siapa Presiden Terpilih 2014?
MENGENAL Tokoh-tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden tentu akan menarik dan memberi manfaat. Anda akan melihat sisi-sisi lain sang tokoh yang mungkin tidak terungkap oleh lembaga-lembaga survei atau media-media yang telah mengekspos tokoh-tokoh tersebut. Dengan demikian, setelah mengetahui profil tokoh-tokoh yang ada, selanjutnya Anda akan mampu membuat bingkai sendiri, siapakah tokoh yang pantas menjadi Presiden Terpilih 2014 nanti? Bersamaan atau bahkan di luar bingkai-bingkai yang ditawarkan lembaga survei atau media selama ini.
Di tahun politik ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia ini telah memasuki tahapan Pemilu 2014. Mulai 16 Maret–5 April bergulir masa kampanye partai politik untuk selanjutnya melaksanakan Pemilu Legislatif (9 April 2014). Kemudian, melaksanakan Pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014. Mau tidak mau, secara konstitusional, kita akan memiliki sosok baru yang akan memimpin bangsa ini. Masa bakti Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan negara berpenduduk 250 juta jiwa ini akan berakhir. Dua periode sudah SBY memimpin Indonesia. Pada waktunya nanti, siapakah yang akan naik ke tampuk pemerintahan menggantikan SBY?
Belajar dari masa lalu, sejarah mencatat masa Orde Lama, ketika Presiden Soekarno memimpin Indonesia selama 20 tahun. Presiden RI Pertama itu menjelma menjadi tokoh yang dikultuskan dan diangkat menjadi “Presiden Semur Hidup”. Peristiwa itu juga diulangi pada masa Orde Baru, ketika Presiden Soeharto memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade. Saat itu, rakyat terbuai dan bertanya, “Memangnya ada yang pantas menggantikan Pak Harto?” Dari dua pengalaman sejarah tersebut, keduanya dikultuskan oleh rakyat Indonesia. Kepemimpinan “yang tidak tergantikan” tersebut malah berubah menjadi otoriter. Tapi, sejarah kemudian mencatat, kekuasaan mereka berakhir dengan pencabutan mandat rakyat yang dulu telah memilihnya.
Belajar dari sejarah di atas, bangsa ini, harus meyakini, tak akan pernah kehabisan orang-orang hebat yang pantas menjadi presiden. Sebagai warga negara yang kritis dan rasional, kita harus yakin bahwa sosok Soekarno, Soeharto, hingga Yudhoyono akan selalu ada yang menggantikan. Tunas-tunas baru pemimpin negeri akan lahir dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi Indonesia kelak.
Buku Petarung Politik: Profil Capres-Cawapres RI Potensial 2014 ini memunculkan putra-putri terbaik bangsa. Terlepas dari kontroversi yang ada, mereka berhasil meninggalkan jejak dalam sejarah modern Indonesia. Nama-nama yang tersebut dalam buku setebal 250 halaman ini mungkin akan bertarung untuk menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Sekali lagi, selamat membaca dan pilihlah sosok terbaik sesuai hati nurani. Suara Anda menentukan masa depan Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan atau untuk selamanya. (suro prapanca/den)
Judul : Petarung Politik: Profil Capres-Cawapres RI Potensial 2014
ISBN : 978-602-241-729-3
Penulis : Tim Divaro, Sugha E dkk
Penerbit : Erlangga
Cetakan : 2014
Jenis Cover : Soft Cover
Tebal : 250 halaman
Dimensi : 14,5 x 21 cm Kategori : Profil Capres 2014
Bandung, 14 Maret 2014
MENGENAL Tokoh-tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden tentu akan menarik dan memberi manfaat. Anda akan melihat sisi-sisi lain sang tokoh yang mungkin tidak terungkap oleh lembaga-lembaga survei atau media-media yang telah mengekspos tokoh-tokoh tersebut. Dengan demikian, setelah mengetahui profil tokoh-tokoh yang ada, selanjutnya Anda akan mampu membuat bingkai sendiri, siapakah tokoh yang pantas menjadi Presiden Terpilih 2014 nanti? Bersamaan atau bahkan di luar bingkai-bingkai yang ditawarkan lembaga survei atau media selama ini.
Di tahun politik ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia ini telah memasuki tahapan Pemilu 2014. Mulai 16 Maret–5 April bergulir masa kampanye partai politik untuk selanjutnya melaksanakan Pemilu Legislatif (9 April 2014). Kemudian, melaksanakan Pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014. Mau tidak mau, secara konstitusional, kita akan memiliki sosok baru yang akan memimpin bangsa ini. Masa bakti Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan negara berpenduduk 250 juta jiwa ini akan berakhir. Dua periode sudah SBY memimpin Indonesia. Pada waktunya nanti, siapakah yang akan naik ke tampuk pemerintahan menggantikan SBY?
Belajar dari masa lalu, sejarah mencatat masa Orde Lama, ketika Presiden Soekarno memimpin Indonesia selama 20 tahun. Presiden RI Pertama itu menjelma menjadi tokoh yang dikultuskan dan diangkat menjadi “Presiden Semur Hidup”. Peristiwa itu juga diulangi pada masa Orde Baru, ketika Presiden Soeharto memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade. Saat itu, rakyat terbuai dan bertanya, “Memangnya ada yang pantas menggantikan Pak Harto?” Dari dua pengalaman sejarah tersebut, keduanya dikultuskan oleh rakyat Indonesia. Kepemimpinan “yang tidak tergantikan” tersebut malah berubah menjadi otoriter. Tapi, sejarah kemudian mencatat, kekuasaan mereka berakhir dengan pencabutan mandat rakyat yang dulu telah memilihnya.
Belajar dari sejarah di atas, bangsa ini, harus meyakini, tak akan pernah kehabisan orang-orang hebat yang pantas menjadi presiden. Sebagai warga negara yang kritis dan rasional, kita harus yakin bahwa sosok Soekarno, Soeharto, hingga Yudhoyono akan selalu ada yang menggantikan. Tunas-tunas baru pemimpin negeri akan lahir dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi Indonesia kelak.
Buku Petarung Politik: Profil Capres-Cawapres RI Potensial 2014 ini memunculkan putra-putri terbaik bangsa. Terlepas dari kontroversi yang ada, mereka berhasil meninggalkan jejak dalam sejarah modern Indonesia. Nama-nama yang tersebut dalam buku setebal 250 halaman ini mungkin akan bertarung untuk menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Sekali lagi, selamat membaca dan pilihlah sosok terbaik sesuai hati nurani. Suara Anda menentukan masa depan Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan atau untuk selamanya. (suro prapanca/den)
Judul : Petarung Politik: Profil Capres-Cawapres RI Potensial 2014
ISBN : 978-602-241-729-3
Penulis : Tim Divaro, Sugha E dkk
Penerbit : Erlangga
Cetakan : 2014
Jenis Cover : Soft Cover
Tebal : 250 halaman
Dimensi : 14,5 x 21 cm Kategori : Profil Capres 2014
Bandung, 14 Maret 2014
Resensi Buku: Profil Partai Politik Peserta Pemilu
Judul Resensi Buku:
Membidik Parpol Pemenang Pemilu 2014
(Resensi Buku: Profil Partai Politik Peserta Pemilu) -- TAHUN 2014 adalah Tahun Politik, tahun berlangsungnya Pemilihan Legislatif (9 April 2014) dan Pemilihan Presiden (9 Juli 2014). Pesta demokrasi 5 tahunan ini akan menjadi tonggak sejarah bagi perjalanan demokrasi di Indonesia. Segenap warga negara Indonesia berharap pemilihan umum sukses terselenggara dan berjalan jujur, adil, serta bersih.
Sebab, sejatinya demokrasi diwujudkan untuk melahirkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran di tengah-tengah rakyat. Dalam kaitan ini, selain dituntut ikut berpartisipasi aktif dalam memberikan hak pilih, setiap warga negara juga harus mempunyai kesadaran agar jangan salah memilih (Jadi, bukan malah menjadi golput/golongan yang tidak menggunakan hak pilih). Kesalahan dalam memilih tentu akan berakibat pada suramnya kehidupan berbangsa dan bernegara pada lima tahun ke depan. Salah satu buku dunia perpolitikan yang mejeng di Best-seller Books.
Sebagai sebuah negara yang menganut paham demokrasi, partai politik adalah unsur yang sangat penting dalam sistem politik Indonesia. Indonesia memiliki sejarah panjang perjalanan partai politik. Jauh sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum 1955 yang fenomenal itu, cikal-bakal partai politik telah ditandai dengan menjamurnya organisasi-organisasi modern pada awal abad 20. Keberadaan partai politik memiliki peran yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Eksistensinya bisa menjadi sarana menyalurkan aspirasi publik yang beragam.
Partai politik, sebuah institusi yang dicaci juga dicari. Satu sisi banyak sekali cela yang dilakukan oleh partai politik di negeri ini, mulai dari perilaku kader yang kerap tersandung persoalan korupsi dan moral hingga konflik yang berujung pada perpecahan partai itu sendiri. Namun di sisi lain, banyak orang antre mendaftar sebagai kader partai, tentunya dengan banyak alasan.
Buku "Profil Partai Politik Peserta Pemilu" ini mencoba untuk mendekatkan partai-partai yang bertarung dalam Pemilu 2014 di hadapan segenap warga negara Indonesia. Buku ini memuat sejarah dan dinamika partai politik yang sudah diresmikan KPU untuk menjadi peserta pemilu. Ini memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat Indonesia tentang peta perpolitikan di Indonesia, dari sisi kendaraan politik, berupa parpol.
Demokrasi memang dirayakan salah satunya dan terpenting melalui eksistensi partai politik. Buku yang disusun Tim Divaro dengan tebal 406 halaman ini coba menggali kembali ingatan kolektif partai politik yang akan berlaga pada Pemilihan Umum 2014. Ayo gunakan hak pilih Anda! Tentukan parpol yang Anda yakini bisa menegakkan amanah (melahirkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran di tengah-tengah rakyat) sehingga parpol tersebut pantas menjadi pemenang. Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran. (Peresensi Buku: Suro Prapanca)
Judul Buku : Profil Partai Politik Peserta Pemilu
ISBN : 978-602-241-749-1
Penulis : Tim Divaro, Yugha E dkk
Penerbit : Erlangga
Cetakan : 2014
Jenis Cover : Soft Cover
Tebal : 406 halaman
Dimensi : 14,5 x 21 cm
Kategori : Profil Partai
Bandung, 14 Maret 2014
Membidik Parpol Pemenang Pemilu 2014
(Resensi Buku: Profil Partai Politik Peserta Pemilu) -- TAHUN 2014 adalah Tahun Politik, tahun berlangsungnya Pemilihan Legislatif (9 April 2014) dan Pemilihan Presiden (9 Juli 2014). Pesta demokrasi 5 tahunan ini akan menjadi tonggak sejarah bagi perjalanan demokrasi di Indonesia. Segenap warga negara Indonesia berharap pemilihan umum sukses terselenggara dan berjalan jujur, adil, serta bersih.
Sebab, sejatinya demokrasi diwujudkan untuk melahirkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran di tengah-tengah rakyat. Dalam kaitan ini, selain dituntut ikut berpartisipasi aktif dalam memberikan hak pilih, setiap warga negara juga harus mempunyai kesadaran agar jangan salah memilih (Jadi, bukan malah menjadi golput/golongan yang tidak menggunakan hak pilih). Kesalahan dalam memilih tentu akan berakibat pada suramnya kehidupan berbangsa dan bernegara pada lima tahun ke depan. Salah satu buku dunia perpolitikan yang mejeng di Best-seller Books.
Sebagai sebuah negara yang menganut paham demokrasi, partai politik adalah unsur yang sangat penting dalam sistem politik Indonesia. Indonesia memiliki sejarah panjang perjalanan partai politik. Jauh sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum 1955 yang fenomenal itu, cikal-bakal partai politik telah ditandai dengan menjamurnya organisasi-organisasi modern pada awal abad 20. Keberadaan partai politik memiliki peran yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Eksistensinya bisa menjadi sarana menyalurkan aspirasi publik yang beragam.
Partai politik, sebuah institusi yang dicaci juga dicari. Satu sisi banyak sekali cela yang dilakukan oleh partai politik di negeri ini, mulai dari perilaku kader yang kerap tersandung persoalan korupsi dan moral hingga konflik yang berujung pada perpecahan partai itu sendiri. Namun di sisi lain, banyak orang antre mendaftar sebagai kader partai, tentunya dengan banyak alasan.
Buku "Profil Partai Politik Peserta Pemilu" ini mencoba untuk mendekatkan partai-partai yang bertarung dalam Pemilu 2014 di hadapan segenap warga negara Indonesia. Buku ini memuat sejarah dan dinamika partai politik yang sudah diresmikan KPU untuk menjadi peserta pemilu. Ini memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat Indonesia tentang peta perpolitikan di Indonesia, dari sisi kendaraan politik, berupa parpol.
Demokrasi memang dirayakan salah satunya dan terpenting melalui eksistensi partai politik. Buku yang disusun Tim Divaro dengan tebal 406 halaman ini coba menggali kembali ingatan kolektif partai politik yang akan berlaga pada Pemilihan Umum 2014. Ayo gunakan hak pilih Anda! Tentukan parpol yang Anda yakini bisa menegakkan amanah (melahirkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran di tengah-tengah rakyat) sehingga parpol tersebut pantas menjadi pemenang. Selamat membaca. Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran. (Peresensi Buku: Suro Prapanca)
Judul Buku : Profil Partai Politik Peserta Pemilu
ISBN : 978-602-241-749-1
Penulis : Tim Divaro, Yugha E dkk
Penerbit : Erlangga
Cetakan : 2014
Jenis Cover : Soft Cover
Tebal : 406 halaman
Dimensi : 14,5 x 21 cm
Kategori : Profil Partai
Bandung, 14 Maret 2014
Resensi Buku: Melihat Dunia Tanpa Mata
Judul Resensi Buku:
Inklusikan Penyandang Disabilitas di Masyarakat
(Resensi Buku: Melihat Dunia Tanpa Mata) -- ALLAH Menciptakan setiap manusia dalam bentuknya yang paling sempurna. Kalau pun ada di antara kita yang memiliki kekurangan dalam hal fisik, semisal tunanetra, itu bukan alasan bagi kita untuk tidak berkarya secara optimal. Kisah-kisah dalam Melihat Dunia Tanpa Mata ini akan memberi gambaran betapa kekurangan fisik tidak menghalangi yang bersangkutan untuk bersyukur kepada Sang Maha Pencipta Kesempurnaan.
Kisah-kisah dalam buku yang diresensi oleh Suro Prapanca dan dimuat di Best-seller Books ini sebenarnya telah cukup lama dibuat oleh sang penulis yang juga seorang dokter yang telah menyelesaikan Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Namun, baru sekarang dapat diterbitkan dan berada di tangan pembaca.
Mungkin setiap orang pernah mendengar di antara mereka yang memiliki keterbatasan atau penyandang disabilitas (tunanetra adalah salah satunya). Penulis sendiri telah hampir 20 tahun berinteraksi dengan mereka. Diawali sebagai reader istilah bagi relawan yang membantu membacakan buku-buku untuk penyandang tunanetra. Sejak itulah, Poppy --yang sejak 2011 aktif di Yayasan Mata Hati Indonesia, sekarang menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Yayasan Mata Hati Indonesia (YMHI)-- banyak mengenal mereka, mengamati bagaimana keseharian mereka, dan bagaimana mereka memecahkan masalah akibat keterbatasan yang mereka miliki.
Dari situ juga, penulis yang bernama lengkap dr Diah Puspitosari, SpKK ini menyampaikan bahwa ternyata masih banyak orang maupun institusi yang belum memberikan peluang bagi mereka, baik untuk mengakses kebutuhan fisik yang bisa mengakomodasi keterbatasan mereka, maupun kebutuhan yang lain.
Demikianlah, membaca 64 kisah dan pengalaman para penyandang disabilitas yang tertuang dalam buku setebal 160 halaman ini, seperti mengajak kita, hamba yang diberi Allah pancaindra yang lengkap, sudah semestinya untuk semakin bersyukur. Penulis seolah mengajak kita untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, pemerintah, maupun lembaga lain kepada para penyandang tunanetra (disabilitas) dan kebutuhannya. Sehingga, cita-cita untuk menginklusikan para penyandang disabilitas di tengah-tengah masyarakat dapat lebih cepat tercapai.
Buku ini menjadi setitik perbuatan mulia terhadap sesama, saat tindak kemanusiaan disadari saat ini semakin banyak orang membutuhkan perhatian, empati, pertolongan, dan kasih sayang. Selamat membaca, resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran. (Suro Prapanca)
Judul Buku : Melihat Dunia Tanpa Mata
Penulis : Poppy Diah
ISBN : 978-979-3838-45-8
Penerbit : Khazanah Intelektual
Cetakan : Februari 2013
Jenis Cover : Soft Cover
Tebal : 160 halaman
Dimensi : 13 x 20 cm Kategori : Kisah Motivasi
Bandung, 7 Maret 2014
Inklusikan Penyandang Disabilitas di Masyarakat
(Resensi Buku: Melihat Dunia Tanpa Mata) -- ALLAH Menciptakan setiap manusia dalam bentuknya yang paling sempurna. Kalau pun ada di antara kita yang memiliki kekurangan dalam hal fisik, semisal tunanetra, itu bukan alasan bagi kita untuk tidak berkarya secara optimal. Kisah-kisah dalam Melihat Dunia Tanpa Mata ini akan memberi gambaran betapa kekurangan fisik tidak menghalangi yang bersangkutan untuk bersyukur kepada Sang Maha Pencipta Kesempurnaan.
Kisah-kisah dalam buku yang diresensi oleh Suro Prapanca dan dimuat di Best-seller Books ini sebenarnya telah cukup lama dibuat oleh sang penulis yang juga seorang dokter yang telah menyelesaikan Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Namun, baru sekarang dapat diterbitkan dan berada di tangan pembaca.
Mungkin setiap orang pernah mendengar di antara mereka yang memiliki keterbatasan atau penyandang disabilitas (tunanetra adalah salah satunya). Penulis sendiri telah hampir 20 tahun berinteraksi dengan mereka. Diawali sebagai reader istilah bagi relawan yang membantu membacakan buku-buku untuk penyandang tunanetra. Sejak itulah, Poppy --yang sejak 2011 aktif di Yayasan Mata Hati Indonesia, sekarang menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Yayasan Mata Hati Indonesia (YMHI)-- banyak mengenal mereka, mengamati bagaimana keseharian mereka, dan bagaimana mereka memecahkan masalah akibat keterbatasan yang mereka miliki.
Dari situ juga, penulis yang bernama lengkap dr Diah Puspitosari, SpKK ini menyampaikan bahwa ternyata masih banyak orang maupun institusi yang belum memberikan peluang bagi mereka, baik untuk mengakses kebutuhan fisik yang bisa mengakomodasi keterbatasan mereka, maupun kebutuhan yang lain.
Demikianlah, membaca 64 kisah dan pengalaman para penyandang disabilitas yang tertuang dalam buku setebal 160 halaman ini, seperti mengajak kita, hamba yang diberi Allah pancaindra yang lengkap, sudah semestinya untuk semakin bersyukur. Penulis seolah mengajak kita untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, pemerintah, maupun lembaga lain kepada para penyandang tunanetra (disabilitas) dan kebutuhannya. Sehingga, cita-cita untuk menginklusikan para penyandang disabilitas di tengah-tengah masyarakat dapat lebih cepat tercapai.
Buku ini menjadi setitik perbuatan mulia terhadap sesama, saat tindak kemanusiaan disadari saat ini semakin banyak orang membutuhkan perhatian, empati, pertolongan, dan kasih sayang. Selamat membaca, resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran. (Suro Prapanca)
Judul Buku : Melihat Dunia Tanpa Mata
Penulis : Poppy Diah
ISBN : 978-979-3838-45-8
Penerbit : Khazanah Intelektual
Cetakan : Februari 2013
Jenis Cover : Soft Cover
Tebal : 160 halaman
Dimensi : 13 x 20 cm Kategori : Kisah Motivasi
Bandung, 7 Maret 2014
Senin, 03 Maret 2014
Buku Baru - Melangkah ke Surga dengan Shalat Sunat
TEBAL BUKU & ISBN:
128 halaman; 978-979-3838-22-9
PENULIS:
Aam Amiruddin
PENERBIT:
Khazanah Intelektual
AMAL yang pertama kali akan ditanya di akhirat kelak adalah salat. Jika baik salatnya, akan baik pula seluruh amalannya sehingga kita dengan bebas melenggang masuk ke surga. Namun, jika salat kita tidak baik, akan panjanglah urusan dan berkuranglah kesempatan kita untuk merasakan kenikmatan abadi. Salat tidak hanya datang sebagai perintah wajib, tetapi juga disertai dengan salat-salat lain yang bersifat ibadah sunat, yaitu ibadah yang mendampingi dan menjadi nilai plus bagi kita saat melaksanakannya. Hikmahnya, salat-salat sunat ini akan menjadi penguat atau penyempurna salat wajib.
Dalam buku Melangkah ke Surga dengan Shalat Sunat ini, Dr H Aam Amiruddin membahas secara gamblang mengenai salat-salat sunat. Bahkan, pembahasannya tidak hanya difokuskan pada salat sunat yang telah dicontohkan Rasulullah Saw, tetapi dibahas pula salat lain yang masuk ke dalam kategori tidak pernah dicontohkan.
128 halaman; 978-979-3838-22-9
PENULIS:
Aam Amiruddin
PENERBIT:
Khazanah Intelektual
AMAL yang pertama kali akan ditanya di akhirat kelak adalah salat. Jika baik salatnya, akan baik pula seluruh amalannya sehingga kita dengan bebas melenggang masuk ke surga. Namun, jika salat kita tidak baik, akan panjanglah urusan dan berkuranglah kesempatan kita untuk merasakan kenikmatan abadi. Salat tidak hanya datang sebagai perintah wajib, tetapi juga disertai dengan salat-salat lain yang bersifat ibadah sunat, yaitu ibadah yang mendampingi dan menjadi nilai plus bagi kita saat melaksanakannya. Hikmahnya, salat-salat sunat ini akan menjadi penguat atau penyempurna salat wajib.
Dalam buku Melangkah ke Surga dengan Shalat Sunat ini, Dr H Aam Amiruddin membahas secara gamblang mengenai salat-salat sunat. Bahkan, pembahasannya tidak hanya difokuskan pada salat sunat yang telah dicontohkan Rasulullah Saw, tetapi dibahas pula salat lain yang masuk ke dalam kategori tidak pernah dicontohkan.
Buku Baru - Melihat Dunia Tanpa Mata
TEBAL BUKU & ISBN:
160 halaman; 978-979-3838-45-8
PENULIS:
Poppy Diah
PENERBIT:
Khazanah Intelektual
ALLAH Menciptakan setiap manusia dalam bentuknya yang paling sempurna. Kalau pun ada di antara kita yang memiliki kekurangan dalam hal fisik, semisal tunanetra, itu bukan alasan bagi kita untuk tidak berkarya secara optimal. Kisah-kisah dalam Melihat Dunia Tanpa Mata ini akan memberi gambaran betapa kekurangan fisik tidak menghalangi yang bersangkutan untuk bersyukur kepada Sang Maha Pencipta Kesempurnaan.
Demikian juga bagi hamba yang diberi Allah pancaindra yang lengkap, sudah semestinya untuk semakin bersyukur, apalagi setelah membaca kisah-kisah yang ditulis oleh dr Diah Puspitosari, SpKK. Penulis yang akrab disebut Poppy Diah, sejak 2011 sampai sekarang, aktif di Yayasan Mata Hati Indonesia, ini mengajak kita untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, pemerintah, maupun lembaga lain kepada para penyandang tunanetra dan kebutuhannya. Buku ini menjadi setitik perbuatan mulia terhadap sesama, saat tindak kemanusiaan semakin disadari di saat semakin banyak orang membutuhkan perhatian, empati, pertolongan, dan kasih sayang.
160 halaman; 978-979-3838-45-8
PENULIS:
Poppy Diah
PENERBIT:
Khazanah Intelektual
ALLAH Menciptakan setiap manusia dalam bentuknya yang paling sempurna. Kalau pun ada di antara kita yang memiliki kekurangan dalam hal fisik, semisal tunanetra, itu bukan alasan bagi kita untuk tidak berkarya secara optimal. Kisah-kisah dalam Melihat Dunia Tanpa Mata ini akan memberi gambaran betapa kekurangan fisik tidak menghalangi yang bersangkutan untuk bersyukur kepada Sang Maha Pencipta Kesempurnaan.
Demikian juga bagi hamba yang diberi Allah pancaindra yang lengkap, sudah semestinya untuk semakin bersyukur, apalagi setelah membaca kisah-kisah yang ditulis oleh dr Diah Puspitosari, SpKK. Penulis yang akrab disebut Poppy Diah, sejak 2011 sampai sekarang, aktif di Yayasan Mata Hati Indonesia, ini mengajak kita untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, pemerintah, maupun lembaga lain kepada para penyandang tunanetra dan kebutuhannya. Buku ini menjadi setitik perbuatan mulia terhadap sesama, saat tindak kemanusiaan semakin disadari di saat semakin banyak orang membutuhkan perhatian, empati, pertolongan, dan kasih sayang.
Buku Baru - Mendidik Tidak Mendadak
TEBAL BUKU & ISBN:
98 halaman; 978-979-3838-39-7
PENULIS:
Enny Sulistiani
PENERBIT:
Khazanah Intelektual
MENDIDIK Tidak Mendadak, buku tipis tapi berbobot ini, memberikan bimbingan praktis dalam mendidik anak, kita diajak untuk semakin mengenal diri kita. Hal ini dilakukan guna memperbaiki diri (muhasabah) karena sebagai orang tua, kita akan menjadi teladan (role model) bagi anak. Selain teori dasar dan teknik-teknik praktis, di dalam buku ini juga disertakan pengalaman penulis saat menangani kasus terkait. Tentu saja, hal ini akan lebih memudahkan orang tua dalam memahami materi yang disampaikan, ditambah beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari. Melalui buku yang didedikasikan oleh sang penulis, Enny Sulistiani, --untuk sesama orang tua dan para guru untuk bersama-sama bisa menyukseskan generasi muda Indonesia-- ini pula, orang tua diajak bersama melejitkan potensi serta prestasi anak. Dengan menerapkan metode NLP (Neuro Linguistic Programming) dan EFT (Emotional Freedom Technique) yang aplikatif dan mudah, dapat memberikan hasil yang (insya Allah) luar biasa.
98 halaman; 978-979-3838-39-7
PENULIS:
Enny Sulistiani
PENERBIT:
Khazanah Intelektual
MENDIDIK Tidak Mendadak, buku tipis tapi berbobot ini, memberikan bimbingan praktis dalam mendidik anak, kita diajak untuk semakin mengenal diri kita. Hal ini dilakukan guna memperbaiki diri (muhasabah) karena sebagai orang tua, kita akan menjadi teladan (role model) bagi anak. Selain teori dasar dan teknik-teknik praktis, di dalam buku ini juga disertakan pengalaman penulis saat menangani kasus terkait. Tentu saja, hal ini akan lebih memudahkan orang tua dalam memahami materi yang disampaikan, ditambah beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari. Melalui buku yang didedikasikan oleh sang penulis, Enny Sulistiani, --untuk sesama orang tua dan para guru untuk bersama-sama bisa menyukseskan generasi muda Indonesia-- ini pula, orang tua diajak bersama melejitkan potensi serta prestasi anak. Dengan menerapkan metode NLP (Neuro Linguistic Programming) dan EFT (Emotional Freedom Technique) yang aplikatif dan mudah, dapat memberikan hasil yang (insya Allah) luar biasa.
Langganan:
Postingan (Atom)